Warga Cisaranten Bandung Bertahun-Tahun Hadapi Banjir Limpasan Tiga Sungai, Jadi Masalah Berulang
Wilayah tersebut dikelilingi tiga aliran sungai. Warga di sana sudah akrab dengan genangan air yang masuk ke permukiman dan merendam rumah
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wilayah Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, selama bertahun-tahun kerap dikepung banjir akibat luapan air sungai terutama saat memasuki musim hujan.
Pasalnya, wilayah tersebut dikelilingi tiga aliran sungai. Warga di sana sudah akrab dengan genangan air yang masuk ke permukiman dan merendam rumah serta peralatan rumah tangga saat turun hujan deras.
Bagi warga setempat, banjir ini sudah menjadi masalah tahunan. Namun, dengan kondisi itu lahir solidaritas saat terjadi banjir, seperti anak muda ikut membantu evakuasi, ibu-ibu menyiapkan logistik darurat, dan bapak-bapak menjaga agar listrik dipadamkan saat air naik.
Baca juga: Pemkot Bandung Segera Tertibkan Bangunan Liar di Sempadan Sungai Wilayah Cisaranten
"Bagi kami, ini bukan sekadar musibah. Tetapi ini ujian kebersamaan. Kalau kami kuat, kami bisa melewatinya," ujar Iwan (38), warga Kelurahan Cisaranten Endah di lokasi, Rabu (24/9/2025).
Dengan semangat itu, dia menilai wilayah Cisaranten Endah ini tak lagi sekadar titik rawan banjir tahunan saja, melainkan hal tersebut contoh bagaimana warga bisa melawan bencana dengan kesiapsiagaan.
Meski banjir menjadi ancaman nyata, warga tak tinggal diam. Mereka membentuk berbagai tim siaga seperti Taruna Siaga Bencana, Arcamanik Response Team, PMI, hingga relawan pemadam kebakaran. Bahkan sejumlah peralatan juga tersedia, ambulans dari CSR, tenda BNPB, gergaji mesin, dan APAR di titik-titik strategis.
"Intinya kami siap mengahadapi bencana ini, kami sudah terbiasa," katanya.
Sementara Lurah Cisaranten Endah, Itang Mubarak mengatakan, di wilayahnya ada dua titik rawan banjir sehingga saat turun hujan semua warga yang tinggal di dua RW tersebut tentunya harus bersiaga.
"RW 04 dan RW 11 adalah titik paling rawan banjir. Kalau hujan deras, air cepat sekali naik. Kami harus bergerak cepat," ucap Itang.
Namun alih-alih menyerah, kata Itang, warga memilih bangkit dengan kesadaran kolektif untuk melawan banjir dengan kebersamaan seperti Program yang baru diluncurkan oleh Wali Kota Bandung yaitu Siskamling Siaga Bencana.
Baca juga: Aksi Tanam 1.000 Pohon McDonalds Indonesia Sasar 3 Lokasi di Jabar, Termasuk di Cisaranten Bandung
"Selain banjir, wilayah ini juga kerap menghadapi pohon tumbang, kebakaran pemukiman, hingga potensi longsor," katanya.
Pembangunan Perumahan Jadi Salah Satu Penyebab Banjir
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, faktor pembangunan juga menjadi perhatian dalam mengatasi masalah banjir tersebut karena kehadiran pengembang perumahan baru kadang mengubah kontur tanah dan memperparah aliran air.
"Kami terus menekankan agar jangan ada lagi bangunan di bantaran sungai. Pencegahan jauh lebih penting dari pada penanganan setelah bencana," ujar Farhan.
30 Kata-kata Ucapan Selamat HUT ke-215 Kota Bandung Berisi Doa dan Harapan, Bagikan di Medsos |
![]() |
---|
LINK Live Streaming Upacara Peringatan HUT ke-215 Kota Bandung 25 September 2025 |
![]() |
---|
Soroti Masalah Sampah hingga Hari Jadi Kota Bandung, Ketua Forum RT/RW Minta Perhatian Wali Kota |
![]() |
---|
SMK Pasundan 2 Kota Bandung Digeruduk Alumni, Diduga Ada Guru Cabul |
![]() |
---|
Tugu Stilasi Bandung Lautan Api Kian Memprihatinkan, Banyak Ornamen Bunga Patrakomala Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.