Sekda Jabar Minta Lulusan IPDN Jadi Pemimpin Tangguh Hadapi Berbagai Tantangan

Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, meminta lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mampu menjadi pemimpin tangguh

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Giri
DOK. PEMPROV JABAR
PENYERAHAN DOKUMEN - Sekda Jabar, Herman Suryatman (membelakangi kamera), saat penyerahan dokumen kepegawaian bagi lulusan IPDN Angkatan XXXII di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (20/9/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, meminta lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mampu menjadi pemimpin tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

Saat ini masyarakat menaruh ekspektasi tinggi terhadap kinerja pemerintah, khususnya dalam menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. 

Menurut dia, lulusan IPDN tidak boleh bekerja secara biasa-biasa saja. Mereka juga harus menjadi sosok pemimpin tangguh meski medan tugasnya penuh tantangan.

"Saat ini, masyarakat ingin angka pengangguran kemiskinan segera turun, sehingga tidak bisa pakai lama," ujar Herman Suryatman setelah penyerahan dokumen kepegawaian bagi lulusan IPDN Angkatan XXXII di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Puluhan Anggota Satpol PP Pukul Mundur Perusuh di IPDN Jatinangor Sumedang, Ada Apa? 

Ia mengatakan, jika lulusan IPDN tidak memiliki keunggulan dan karakter maka kemungkinan bakal tertinggal. Sehingga harus selalu bekerja keras serta berinovasi dalam melayani masyarakat.

Bahkan, pihaknya secara khusus meminta lulusan IPDN Angkatan XXXII untuk ditugaskan di wilayah tersulit, terjauh, dan minim fasilitas, karena pemimpin diuji kesulitan serta tantangan.

"Jika bisa menunjukkan prestasi di tengah keterbatasan, maka mereka telah membuktikan diri sebagai calon pemimpin masa depan," kata Herman.

Ia pun mengingatkan agar lulusan IPDN Angkatan XXXII tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai keterbatasan selama bertugas di lapangan. 

Baca juga: Bangganya IPDN, Jadi Kampus Kedinasan Satu-satunya yang Diundang Presiden Prabowo ke Batujajar

Herman menyampaikan, minimnya sarana, prasarana, hingga anggaran tidak menjadi alasan untuk berhenti berkarya. Pemimpin, menurutnya, harus mampu mengubah situasi yang serba terbatas menjadi berlimpah.

"Jangan mengeluh kalau masuk ke kantor yang mungkin sarana dan prasarananya terbatas. Itu medan tugas yang sesungguhnya, bukan alasan untuk berhenti berkarya," ujar Herman.

Menurut Herman, pembangunan di Jawa Barat tidak bisa berjalan secara optimal apabila hanya bertumpu pada program maupun anggaran dari pemerintah provinsi.

Ia mengakui, kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama ialah melalui sinergitas dengan pemerintan kabupaten/kota, kecamatan hingga desa se-Jawa Barat. 

"Provinsi itu bersifat agregasi, dan Jawa Barat akan istimewa apabila kabupaten, kota, kecamatan, desa, hingga kelurahannya juga istimewa," ujar Herman. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved