Setelah Geotrack Sesar Lembang, Pemkot Bandung Perkuat Mitigasi Bencana dengan Latih Para Ketua RW

Sesar Lembang adalah patahan geser aktif yang membentang sepanjang sekitar 25-29 kilometer di utara Kota Bandung, Jawa Barat.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Diskominfo Kota Bandung
MITIGASI BENCANA - Suasana simulasi kebencanaan yang digelar di RW 15 Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Sabtu 23 Agustus 2025. Pemkot Bandung bakal latih para Ketua RW mitigasi bencana. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengambil langkah proaktif dalam mitigasi bencana gempa bumi setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyelesaikan geotrack Sesar Lembang pada Minggu (24/8/2025).

Hasil pemetaan ini memberikan informasi komprehensif terkait titik rawan, jalur evakuasi, dan area paling terdampak, yang menjadi dasar bagi Pemkot untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.

Geotrack adalah istilah yang merujuk pada kegiatan atau teknologi untuk melacak dan memetakan fitur geografis, terutama dalam konteks geologi atau mitigasi bencana.

Secara umum, geotrack memanfaatkan teknologi seperti GPS (Global Positioning System) dan GIS (Sistem Informasi Geografis) untuk mengumpulkan data lokasi yang sangat akurat.

Dengan geotrack, para ahli dan petugas dapat memahami karakteristik pergerakan sesar di lapangan dan menggunakan data tersebut untuk menyusun langkah-langkah mitigasi yang lebih tepat dan terukur.

Sedangkan Sesar Lembang adalah patahan geser aktif yang membentang sepanjang sekitar 25-29 kilometer di utara Kota Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Peneliti BRIN Sebut Sesar Lembang Angkat Gunung Batu Ratusan Meter, Waspada Gempa Besar!

Sesar ini terbentuk sekitar 500.000 tahun yang lalu akibat runtuhnya Kompleks Gunung Api Sunda.

Geotrack di Sesar Lembang dengan menyusur jalur sesar bersama ahli itu bertujuan untuk memetakan secara komprehensif titik-titik rawan, jalur evakuasi, dan lokasi yang paling terdampak guna memperkuat mitigasi bencana gempa bumi.

Setelah melakukan geotrack, Pemkot Bandung telah mendapatkan informasi yang jelas dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) terkait potensi besaran gempa, dampak yang bisa timbul, dan petunjuk langkah mitigasi.

"Jadi BPBD sudah punya usulan kepada kami, nanti di tiap RW itu ada penanggung jawab (mitigasi) yaitu ketua RW, di kelurahan berarti lurah, dan di kecamatan itu camat," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Erwin di Balai Kota, Senin (25/8/2025).

Dari hasil geotrack tersebut, didapatkan informasi bahwa yang bisa paling terdampak tentunya bangunan atau rumah yang kontruksi bangunanya sudah rapuh.

Di Kota Bandung rumah seperti itu memang cukup banyak.

"Nanti untuk bangunan yang tidak mumpuni, itu mungkin ada bantuan, kayak meja gitu kan. Nanti ada simulasi sembunyi di bawah meja supaya mereka tidak panik," katanya.

Menurutnya, langkah-langkah itu dilakukan karena Kota Bandung merupakan daerah yang paling dekat dengan garis Sesar Lembang, sehingga potensi terdampak gempa bumi tersebut memang pasti benar-benar ada.

"Ya intinya begini, posisinya sudah jelas bahwa Kota Bandung ini adalah daerah Sesar Lembang. Kita tidak berharap ada kejadian sih, tapi nanti kami akan latih RW, lurah, camat ini sebagai penanggung jawaban mitigasi," ucap Erwin.

Tak hanya itu, pihaknya juga bakal meningkatkan upaya sosialisasi, edukasi, dan simulasi ke setiap sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA, termasuk ke setiap perusahaan yang memiliki gedung-gedung tinggi.

"Termasuk kemarin di tingkat masyarakat, bagaimana di saat mereka terkena bencana ini bisa langsung ditangani. Kemudian ada alat pendeteksi, tinggal pijat langsung terintegrasi di tiap sekolah, sampai ke tingkat kantor juga," katanya.

Dengan kondisi aktivitas Sesar Lembang yang kini sudah meningkat, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan geotrack bersama para ahli yang sudah dilakukan oleh BPBD Kota Bandung tersebut.

"Nah kebetulan geotrack dengan melibatkan praktisi, akademisi itu sudah tepat karena mereka ahlinya di bidang itu. Kami kerjasama, bagaimanapun kita perlu kolaborasi dengan orang yang memang ahli di bidang ini supaya kita tidak sampai salah," ujar Erwin.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved