Pemkab Bandung Siapkan 8 Startegi Tangani Banjir di Dayeuhkolot, Dimulai Januari 2026
Pemkab Bandung akan memulai kolaborasi pentahelix untuk mengentaskan permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot pada Januari 2026.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Kemal Setia Permana
Ringkasan Berita:
- Pemerintah Kabupaten Bandung akan memulai kolaborasi pentahelix untuk atasi banjir di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot pada Januari 2026
- Pemkab Bandung kini sedang menyiapkan 8 startegi untu menangani banjir di Dayeuhkolot
- Kedelapan startegi itu memerlukan biaya Rp9,5 miliar
- Dadang menekankan penanganan banjir tak bisa mengandalkan APBD saja
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Bandung berencana akan memulai kolaborasi pentahelix untuk mengentaskan permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot pada Januari 2026.
Pada 2026, Pemkab Bandung dengan berbagai pihak terkait akan sama-sama melakukan aksi dan teknis mengatasi permasalah banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Sedangkan untuk sisa tahun ini, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut pihaknya akan melakukan kajian mendalam terlebih dahulu, termasuk melakukan koordinasi dengan berbagai unsur terkait.
"Kita akan siapkan dulu berbagai rencana aksinya dengan melibatkan berbagai pihak,"
"Jadi, pemerintah daerah tinggal mengawal saja. Kita targetkan di Januari 2026 sudah mulai berjalan," ujarnya kepada awak media pada Rabu (12/11/2025).
Baca juga: DPR Semprot Ketua BGN, Minta Tambahan Anggaran Rp28,4 Triliun Tanpa Sepengetahuan Komisi IX
Menurut Dadang, pada tahap awal penyelesaian banjir di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, pihaknya membutuhkan anggaran mencapai sekitar Rp9,5 miliar.
Anggaran itu nantinya digunakan untuk melaksanakan delapan strategi percepatan penanganan banjir.
Salah satunya normalisasi saluran drainase di Jalan Moh Toha-Dayeuhkolot, normalisasi folder Babakan Sangkuriang, pengerukan saluran lingkungan Bojongasih, hingga pengerukan di Bojongasih.
"Lalu pengerukan Sungai Cipalasari, pengadaan pompa berkapasitas 1.500 liter per detik, dan normalisasi saluran air di Desa Dayeuhkolot. Kedelapan startegi itu kebutuhan strategis itu memerlukan biaya Rp9,5 miliar," katanya.
Dadang yakin, dengan adanya kolaborasi pentahelix, permasalahan biaya hingga aksi nyata di lapangan akan segera teratasi.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh pihak terkait untuk sama-sama bekerja sama menangani permasalahan banjir.
"Urusan banjir ini tidak bisa mengandalkan APBD saja, tapi akan lebih cepat penanganannya jika kita berkolaborasi dengan BBWS, PSDA Jabar, pihak swasta atau perusahaan dan unsur masyarakat lainnya," ucapnya. (*)
| Pasar Tradisional Kalipucang di Pangandaran Terendam Banjir, Ratusan Pedagang Gigit Jari |
|
|---|
| Pangandaran Terkepung Banjir! Jalan Nasional Kalipucang Nyaris Putus, Akses ke Lokasi Wisata Lumpuh |
|
|---|
| Ruas Jalan Raya Nasional Kalipucang Masih Terendam Air, Akses lalu Lintas Tersendat |
|
|---|
| Garut Darurat! Hujan Seminggu Bikin Longsor dan Jembatan Gantung Putus, Warga Terisolir |
|
|---|
| Ratusan Jiwa Menjadi Korban Banjir di Pangandaran, Jumlahnya Akan Terus Bertambah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Banjir-masih-menggenang-Jalan-Raya-Dayeuhkolot-Kecamatan-Dayeuhkolot-Kabupaten-Bandung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.