Disdikpora Pangandaran Akan Lakukan Sosialisasi Besar-besaran Terkait Kasus HIV/AIDS Pelajar

Disdikpora Kabupaten Pangandaran akan memperkuat langkah pencegahan penularan HIV/AIDS serta perilaku berisiko di kalangan pelajar.

|
Penulis: Padna | Editor: Giri
Kolase Tribun Jabar
ILUSTRASI - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran akan memperkuat langkah pencegahan penularan HIV/AIDS serta perilaku berisiko di kalangan pelajar.  

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran akan memperkuat langkah pencegahan penularan HIV/AIDS serta perilaku berisiko di kalangan pelajar. 

Sejumlah langkah koordinasi dan edukasi sudah ditempuh untuk menekan potensi penyebaran kasus pada peserta didik tingkat sekolah dasar maupun menengah.

Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran, Soleh Supriadi, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait isu ini.

Baca juga: Sejumlah Pelajar SMP di Pangandaran Diduga Terjangkit HIV/AIDS, Didominasi Imbas LSL

"Kami sudah berkoordinasi dengan para kepala puskesmas, korwil, K3S, MKKS, PGRI, dan pihak lainnya. Kami nyatakan komitmen untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS serta perilaku yang berisiko, terutama di kalangan pelajar," ujar Soleh kepada wartawan di ruangan kantornya, Rabu (19/11/2025).

Soleh menegaskan, perkembangan media sosial yang tidak terkontrol menjadi satu faktor yang memengaruhi perilaku peserta didik. 

Banyak konten yang dinilai tidak bijak dan berpotensi menjerumuskan pelajar pada perilaku yang menyimpang atau berisiko terhadap kesehatan.

Baca juga: Kuota Haji Pangandaran Tinggal 154 untuk 2026, Sebelumnya Sebanyak 382

Untuk itu, Disdikpora berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam melakukan upaya pencegahan menyeluruh. 

Program jangka panjang yang direncanakan antara lain sosialisasi besar-besaran secara berkelanjutan khususnya terkait literasi digital dan penggunaan media sosial yang bijak.

Media sosial saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk anak-anak. 

"Karena itu edukasi terkait bijak bermedia sosial menjadi penting. Kami pun mendorong keterlibatan orang tua untuk turut mengawasi dan melindungi anak-anak mereka," katanya.

Menurutnya, tantangan terbesar dalam pencegahan HIV/AIDS di kalangan pelajar adalah aktivitas mereka di luar jam sekolah. 

Meskipun sekolah menerapkan sistem full day school, peserta didik tetap memiliki waktu berinteraksi di luar lingkungan sekolah.

"Kami tidak bisa mengawasi siswa selama 24 jam. Maka dari itu diperlukan edukasi yang berkelanjutan dan kerja sama antara sekolah, orang tua, serta pihak terkait," ucap Soleh. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved