Banjir di Pangandaran

Tegarnya Warga Terdampak Banjir di Pangandaran, Masih Bisa Tersenyum, Kini Dapat Bantuan Sembako

Pemerintah setempat pun berjibaku membantu warga yang terdampak banjir dan memberikan bantuan

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Padna
TERDAMPAK BANJIR - Suasana warga terdampak banjir di Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran mendapat bantuan sembako, Minggu (16/11/2025) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Sekitar 220 Kepala Keluarga (KK) di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terdampak banjir.

Akibat terdampak banjir, aktivitas warga lumpuh. Bahkan, sebagian warga mengungsi di rumah saudara dan tetangganya.

Ketinggian debit air yang merendam ratusan rumah warga itu bervariatif, mulai 20 sentimeter hingga satu meter lebih.

Baca juga: Update Banjir Pangandaran, Debit Air Semakin Tinggi di Ciganjeng Hingga Sebagian Warga Mengungsi

Pemerintah setempat pun berjibaku membantu warga yang terdampak dan memberikan bantuan alakadarnya seperti beras, mei instan, sarden, dan telur.

Pada Minggu (16/11/2025) menjelang siang, warga terdampak pun terlihat berbondong bondong mendatangi ketua RW atau titik lokasi pendistribusian bantuan.

Satu persatu warga didata dan dipersilakan membawa bantuan sembako yang sudah dipersiapkan pemerintah setempat. 

Meski dilanda bencana banjir, sejumlah warga terlihat ceria setelah mendapatkan bantuan sembako tersebut.

Seorang warga Dusun Cihideung, Rospin Sumara (50) merasa bersyukur pemerintah daerah dan pemerintah Desa menanggapi dengan cepat.

"Kemarin ada turun ibu Bupati Citra Pitriyami dan anggota dewan untuk melihat sekaligus menyalurkan bantuan berupa sembako. Hari ini alhamdulilah turun dari pemerintah Desa Ciganjeng," ucap Rospin kepada Tribun Jabar di lokasi banjir itu, Minggu pagi.

Kepala Desa Ciganjeng, Imang Wardiman, mengatakan, upaya pemerintah sementara ini baru memberikan bantuan sembako untuk masyarakat terdampak.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, intensitas hujan turun masih terjadi menjelang sore hingga malam hari," katanya.

Banjir yang merendam ratusan rumah warga ini berasal dari air sungai Citanduy yang masuk ke sungai Ciseel dan Cirapuan melalui tanggul batas yang jebol. 

"Tanggul jebol itu setiap tahun hampir selalu diperbaiki, namun untuk jangka panjang kita harapkan ada peninggian dan pelebaran tanggul," ucap Imang.

Sebelumnya, memang aspirasi masyarakat soal keluhan banjir ini sudah disampaikan kepada pemerintah daerah.

"Kondisi banjir ini bukan lokal Ciganjeng melainkan dari luar. Jadi, normalisasi sungai Citanduy, sungai Ciseel, sungai Cirapuan atau anak sungai Citanduy itu penting," ujarnya. *

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved