Dari 21,7 ke 15,9 Persen, Jabar Cetak Rekor Penurunan Stunting Tercepat
Di Jabar, upaya penanganan stunting menjadi prioritas utama yang dijalankan secara berkelanjutan.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional setelah dinobatkan sebagai Provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbaik I oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Menko PMK Pratikno kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, dalam ajang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2025 yang berlangsung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Rabu (12/11/2025).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, yang memberikan apresiasi kepada sejumlah daerah karena berhasil menorehkan capaian konkret dalam menekan angka stunting di wilayahnya masing-masing.
Capaian Jawa Barat terbilang menonjol, di mana angka prevalensi stunting berhasil ditekan dari 21,7 persen pada tahun 2023 menjadi 15,9 persen pada 2024. Penurunan tajam tersebut menjadi bukti efektivitas berbagai program intervensi dan kolaborasi lintas sektor yang dijalankan oleh Pemda Provinsi Jabar.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras bersama-sama menurunkan prevalensi stunting di Jawa Barat,” ujar Wagub Erwan.
Erwan menambahkan bahwa selama masa kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama dirinya, upaya penanganan stunting menjadi prioritas utama yang dijalankan secara berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa Pemda Jabar berkomitmen untuk terus menekan angka stunting hingga tidak ada lagi kasus baru.
“Selama lima tahun kepemimpinan kami, kami menargetkan tidak ada lagi kasus stunting baru atau zero stunting di Jawa Barat,” tegasnya.
Momentum Hari Kesehatan Nasional kali ini menjadi pengingat penting bahwa keberhasilan menekan angka stunting bukan semata persoalan statistik, tetapi juga wujud nyata hasil kerja kolektif seluruh elemen masyarakat untuk membangun generasi Jawa Barat yang lebih sehat, kuat, dan kompetitif di masa depan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar percepatan penurunan angka stunting berjalan lebih optimal. Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting nasional bisa ditekan hingga 14,2 persen pada tahun 2029.
Untuk mewujudkan target tersebut, Wapres Gibran menekankan perlunya koordinasi lintas sektor yang lebih solid serta pelaksanaan program intervensi gizi yang konsisten di seluruh daerah.
“Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu contoh dengan penurunan paling signifikan, yakni sebesar 5,8 persen dalam satu tahun,” ujar Wapres Gibran.
Capaian nasional juga menunjukkan arah positif, dengan angka prevalensi stunting Indonesia turun menjadi 19,8 persen pada tahun 2024.
Penurunan ini menjadi bukti konkret hasil kerja bersama berbagai pihak, sekaligus melampaui proyeksi Bappenas yang memperkirakan angkanya berada di 20,1 persen.
Secara keseluruhan, keberhasilan tersebut setara dengan penurunan sekitar 357 ribu anak dibandingkan tahun sebelumnya.
| Setelah Kawasan Stasiun Kejaksan, PKL di Jalan Provinsi Kota Cirebon Harus Siap Dibongkar |
|
|---|
| Inovasi Aplikasi Cegah Stunting dari Telkom Raih IDX Channel Award 2025 |
|
|---|
| BI dan ISEI Dorong Sinergi Ekonomi Biru dan Industri 5.0 untuk Percepatan Pertumbuhan Jabar |
|
|---|
| Konsisten Lawan Stunting, PLN Cikarang Masuki Bulan Ketiga Program Gizi Balita di Desa Cicau |
|
|---|
| Sumbangsih Telkom Cegah Stunting lewat Aplikasi di Desa Domiyang Pekalongan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Penghargaan-bergengsi-soal-penurunan-angka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.