Petir di Siang Bolong! PKL Stasiun Cirebon Akan Digusur Dadakan Besok Senin

Bagi Firman Fandi, salah satu perwakilan PKL, perintah itu seperti petir di siang bolong.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
DIGUSUR - Di sela-sela ramainya pejalan kaki dan pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangan, sejumlah petugas Satpol PP Kota Cirebon terlihat menghampiri satu per satu lapak di sepanjang trotoar menuju pintu utama stasiun. Bukan untuk menertibkan hari ini, melainkan memberikan sosialisasi. Sosialisasi pertama, sebelum rencana penertiban resmi dilaksanakan pada 3 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Stasiun Cirebon Kejaksaan gelisah menyusul surat perintah pengosongan lapak.
  • Satpol PP memberi waktu hingga Senin (3/11/2025), kawasan Stasiun Cirebon Kejaksaan sudah harus kosong dari PKL.
  • Pengosongan PKL untuk mengembalikan fungsi sebagai trotoar yang nyaman untuk masyarakat.

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Nada kegelisahan terdengar dari para pedagang kaki lima (PKL) yang sehari-hari berjualan di kawasan Stasiun Cirebon Kejaksan.

Mereka kini dihantui ketidakpastian setelah menerima kabar bahwa seluruh lapak harus dikosongkan, pada Senin (3/11/2025).

Kabar itu datang tiba-tiba, tanpa surat resmi, tanpa penjelasan rinci.

Hanya sepenggal kalimat dari petugas Satpol PP: “Hari Senin nanti harus sudah kosong, ya.”

Bagi Firman Fandi, salah satu perwakilan PKL, perintah itu seperti petir di siang bolong.

“Kami cuma cari nafkah, bukan lawan pemerintah,” ujarnya dengan nada lirih saat diwawancarai via telepon, Sabtu (1/11/2025).

Firman menjelaskan, para pedagang tidak menolak aturan, namun berharap ada kejelasan dan perlakuan manusiawi sebelum penggusuran dilakukan. 

Baca juga: Operasi Sapu Bersih Jukir Liar, Dishub Cirebon Temukan Banyak yang Tak Setor

"Ketika kami tanya, maksud dan tujuannya apa kok tiba-tiba harus dikosongkan, mereka (Satpol PP) cuma bilang, ‘Saya mah cuma dapat tugas dari atasan, dari Pemda,’” ucapnya.

Merasa tak mendapat jawaban yang memuaskan, Firman bersama sejumlah perwakilan PKL akhirnya berinisiatif meminta audiensi ke DPRD Kota Cirebon.

“Saya sudah datang ke Sekretariat Dewan tanggal 31 Oktober kemarin."

"Surat sudah diterima dan sudah direspons balik."

"Cuma katanya, karena Sabtu libur, jadi disarankan bikin surat lagi untuk DPRD dan Wali Kota,” jelas dia.

Firman mengatakan, permohonan audiensi ini bukan untuk menantang kebijakan pemerintah, tetapi untuk mencari solusi bersama.

“Kami takut nanti Senin malah ribut sama Satpol PP."

"Dari kemarin aja mereka udah anarkis, jawabnya ketus."

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved