Pangandaran Kekurangan Daging Sapi 631,48 Ton Per Bulan, Bisa Jadi Peluang Masyarakat Lokal

Produksi daging sapi dan telur ayam di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan/Arsip
ILUSTRASI - Produksi daging sapi dan telur ayam di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Akibatnya, pasokan kedua komoditas tersebut masih bergantung dari luar daerah Pangandaran. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Produksi daging sapi dan telur ayam di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Akibatnya, pasokan kedua komoditas tersebut masih bergantung dari luar daerah Pangandaran.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Deni Rakhmat, mengatakan, produksi daging sapi lokal baru mencapai 754,55 ton per bulan. Sedangkan kebutuhan masyarakat, baik rumah tangga maupun nonrumah tangga mencapai 1.386 ton per bulan.

"Artinya, terjadi kekurangan sekitar 631,48 ton per bulan, atau sekitar 45 persen dari total kebutuhan," ujar Deni kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Jumat (31/10/2025) pagi.

Menurut Deni, kekurangan itu bisa ditekan apabila Kabupaten Pangandaran memiliki rumah potong hewan ruminansia (RPHR) yang memadai.

Baca juga: Pagar Cagar Alam Pangandaran Jebol, Kawanan Rusa Berkeliaran ke Pantai hingga Permukiman

Deni mengatakan, permintaan daging sapi dari hotel, restoran, hingga kafe-kafe terus meningkat.

"Selain itu, populasi sapi juga berpotensi bertambah jika fasilitas pemotongan dan distribusi diperkuat," katanya.

Kasus yang sama juga terjadi pada produksi telur ayam, yang juga masih jauh dari kata cukup. 

Kebutuhan telur masyarakat di Kabupaten Pangandaran mencapai 379,78 ton per bulan. Sedangkan produksi lokal baru 218,2 ton per bulan.

Baca juga: Bupati Citra Pitriyami Hadirkan Layanan Kesehatan Baru sebagai Kado HUT ke-13 Kabupaten Pangandaran

"Kami kekurangan sekitar 161 ton telur setiap bulan. Untuk menutupi kebutuhan, pasokan didatangkan dari Jawa Tengah dan Tasikmalaya," ucap Deni.

Deni menjelaskan, Pangandaran memerlukan tambahan sekitar 110 ribu ekor ayam ras petelur agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri.

Menurutnya, kekurangan produksi pangan asal hewan (PAH) ini justru dapat menjadi peluang usaha menjanjikan bagi masyarakat.

"Petani, peternak, dan masyarakat umum bisa memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan usaha peternakan di Pangandaran," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved