Banjir Setinggi 1 Meter Lumpuhkan Jalan Nasional di Cijulang Pangandaran, Banyak Kendaraan Mogok

Hingga Senin pagi, genangan memang sudah mulai berangsur surut, namun warga masih siaga mengantisipasi kemungkinan hujan susulan.

Penulis: Padna | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Padna
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Nasional Cijulang Pangandaran blok Kodangjajaar saat Terendam Banjir. 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sejak Minggu malam (12/10/2025) mengakibatkan genangan air meluas di sejumlah titik.

Intensitas hujan yang tinggi membuat air sungai tak lagi mampu menampung debit besar, hingga akhirnya meluap dan membanjiri kawasan permukiman serta jalan nasional di wilayah Desa Kodangjajaar.

Sedikitnya, tiga titik ruas jalan utama di kawasan tersebut terendam air dengan ketinggian mencapai antara 80 sentimeter hingga satu meter.

Genangan yang muncul sejak dini hari itu menjadikan akses warga dan pengendara terganggu parah, terutama di jalur nasional yang biasa ramai dilalui kendaraan antarwilayah.

Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir mulai terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Hujan tanpa henti sejak malam membuat aliran air sungai dari hulu kian deras dan meluap. Arus kuat itu mengalir ke badan jalan hingga menutup seluruh jalur lalu lintas menjelang waktu subuh.

Akibatnya, kendaraan dari dua arah tak bisa melintas lancar. Banyak pengendara sepeda motor terpaksa berhenti dan mendorong motornya yang mogok akibat mesin terendam air.

Panjang ruas jalan yang tergenang mencapai lebih dari seratus meter, membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati.

Salah satu warga yang membantu mengatur arus kendaraan di tengah banjir, Dedi (40), menceritakan bagaimana air mulai naik sejak dini hari dan baru meluap besar menjelang subuh.

"Waktu subuh ketinggian banjir hampir satu meteran. Tapi sekarang sudah mulai surut, tinggal sekitar 40 sampai 50 sentimeter," ujar Dedi kepada Tribun Jabar di lokasi banjir, Senin (13/10/2025) pagi.

Kondisi jalan yang tergenang itu membuat warga bersama aparat kepolisian harus turun tangan langsung. Mereka bergantian mengatur arus lalu lintas dengan sistem buka tutup dari dua arah agar kendaraan tetap bisa melintas meski perlahan.

Tri Abdul Haris (39), warga lainnya, menuturkan bahwa air tidak hanya merendam jalan nasional, tetapi juga masuk ke pemukiman penduduk. Puluhan rumah di wilayah Kodangjajaar ikut tergenang air yang mengalir deras dari saluran dan sungai sekitar.

"Airnya sangat deras. Di pemukiman rumah itu masih sekitar satu meteran. Saluran di samping jalan dan sungai sempit, jadi air meluap ke jalan dan permukiman," katanya.

Hingga Senin pagi, genangan memang sudah mulai berangsur surut, namun warga masih siaga mengantisipasi kemungkinan hujan susulan yang bisa kembali meningkatkan debit air sungai.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved