Respons Dedi Mulyadi soal "Korban TikTok" Lembur Pakuan Gagal Temui Dirinya: Pulang Kadang Jam 10

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan, ia mengutamakan bantuan pengobatan dan hukum. Tetapi, masalah utang piutang dirinya tidak bisa membantu.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribun Priangan/Jaenal Abidin
BERI KETERANGAN - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, memberikan keterangan soal kasus sengketa lahan SMAN 1 Bandung yang dikabulkan PTTUN, ketika menghadiri puncak acara milad ke-120 Pondok Pesantrem Suralaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (5/9/2025). Terbaru, Dedi Mulyadi merespons terkait keluhan sejumlah pihak yang kecewa saat datang ke Lembur Pakuan, Subang. 

Di pos tersebut, lanjut Dedi Mulyadi, ia mengerahkan tiga petugas untuk berjaga bernama Windy, Mega, dan Haji Mumu. 

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi juga menerangkan bahwa pihaknya selalu berupaya memberikan ongkos bagi mereka yang kesulitan pulang.

"Bagi mereka yang kesulitan transportasi pulangnya kami selalu berusaha untuk memenuhi, memberikan sekadar transport agar bisa sampai ke rumahnya dengan tenang," kata Dedi Mulyadi.

"Kadang ada yang dari luar provinsi, kami juga selalu berusaha memberikan bantuan agar dia sampai ke provinsinya dengan baik," imbuh dia.

Dengan banyaknya orang yang menghampiri, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa ia tidak bisa melayani semuanya.

Pihaknya hanya melayani permintaan bantuan dengan urgensi tinggi seperti kesehatan dan hukum.

"Untuk layanan pengobatan, pasti kami membantunya. Untuk layanan hukum, kami siapkan pengacara gratis, tidak usah bayar," paparnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Tahun Depan Segera Dipetakan

"Untuk yang laporan di APH belum ditindaklanjuti, selama ini selalu direspons dan ditindaklanjuti," lanjutnya.

Kendati demikian, lanjut Dedi Mulyadi, orang-orang yang datang karena masalah utang piutang tidak bisa ia bantu.

"Orang-orang yang datang karena masalah utang piutang, mohon maaf kami tidak bisa memenuhi karena akan menimbulkan efek yang sangat buruk bagi saya," ujar Dedi Mulyadi.

"Bisa jadi orang ngantre datang minta dibayarin utang, dan ini akan menimbulkan masalah," imbuhnya.

Selain itu, Dedi Mulyadi juga meminta maaf karena tidak bisa melayani semua orang yang hendak bertemu dengannya secara langsung karena kesibukannya sebagai Gubernur Jawa Barat.

"Bagi yang mereka curhat masalah keluarga mungkin kami tidak bisa menerima satu-satu, karena waktu saya akan habis untuk menerima curhatan setiap orang," kata dia.

"Saya di rumah kadang-kadang di rumah pulang jam 10, 11, kadang jam 1 kadang jam 2," bebernya.

Dengan demikian, Dedi Mulyadi pun menyerahkan kepentingan warga tersebut kepada orang-orang yang ia tempatkan di pos pengaduan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved