Ada Sejak 1920, Ini Kisah Heroik Dibalik Bangunan Tua Gedung Pos Indonesia Cilaki
Gedung Pos Indonesia Cilaki atau Museum Pos Indonesia saksi bisu sebuah perjalanan kisah heroik
Demikianlah. Peristiwa itu menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa.
Tentang betapa heroiknya Jawatan PTT berhasil direbut dan dikelola oleh bangsa Indonesia sendiri.
Kini, di gedung yang dirancang arsitek J. Herberg pada 27 Juli 1920 itu, terdapat museum.
Saksi bisu perjalanan panjang Pos Indonesia.
Didirikan pada 1931 dengan nama awal Museum PTT, keberadaannya sempat terlupakan akibat gejolak revolusi.
Berkat inisiatif Direksi Perum Pos dan Giro, museum dihidupkan kembali dan diresmikan pada 27 September 1983 atau pada peringatan Hari Bhakti Postel ke-38.
Seiring dengan perubahan status perusahaan, namanya akini bergeser menjadi Museum Pos Indonesia.
Di situ, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah.
Mulai dari prangko dari berbagai negara, peralatan pos zaman dulu, hingga diorama yang menggambarkan perjalanan layanan pos di Indonesia.
”Semua koleksi ini merupakanbukti nyata bagaimana Jawatan PTT -kini menjadi PT Pos Indonesia- memiliki peran vital dalam membangun konektivitas dan persatuan bangsa hingga saat ini,” katanya.
Ditegaskan Tata, perjuangan yang digambarkan para pemuda AMPTT di gedung itu menunjukkan bahwa kemerdekaan tidak hanya tentang Proklamasi.
Tetapi tentang pengambilalihan dan pengelolaan aset-aset vital oleh bangsa sendiri.
Tuntas Dibangun, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Tinjau 3 Ruas Jalan Mulus di Jatinangor |
![]() |
---|
Target Pemkab Sumedang Eliminasi TB di Tahun 2030, Siapkan Strategi Jitu |
![]() |
---|
Warga di Sumedang Akan Mulai Melepas Status Miskin Lewat Program Graduasi |
![]() |
---|
Ribuan Ketua RT dan RW di Bandung Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Dianggarkan Rp 937 Juta |
![]() |
---|
Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana Gempa Bumi di SMPN 1 Kota Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.