Rumah di Palimanan Cirebon Terbakar, Warga Panik Lihat Api Muncul dari Atap
Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan membuat warga panik berlarian sambil berusaha menghubungi pemadam kebakaran.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana tenang menjelang Magrib di Blok Kedung Dadap, Desa Beberan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon berubah mencekam ketika warga melihat asap tebal keluar dari bagian atap sebuah rumah pada Senin (17/11/2025) petang.
Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan membuat warga panik berlarian sambil berusaha menghubungi pemadam kebakaran.
Rumah yang terbakar diketahui milik Dewi Fatmawati, dengan total luas bangunan mencapai 500 meter persegi.
Baca juga: Puing Sisa Kebakaran Jongko Kayu di Jalan Terusan Pasirkoja Kota Bandung
Api diperkirakan mulai muncul sekitar pukul 17.20 WIB, sebelum laporan resmi masuk ke DPKP Kabupaten Cirebon pada pukul 17.37 WIB melalui telepon warga tanpa identitas.
“Kami menerima laporan pukul 17.37 WIB dan tiga menit kemudian regu dari Pos Palimanan langsung bergerak."
"Saat tiba pukul 17.50 WIB, api sudah membesar dan menjalar dari bagian atap,” ujar Kabid Kedaruratan DPKP Kabupaten Cirebon, Eno Sudjana, melalui keterangan resmi yang diterima Tribun, Senin (17/11/2025) malam.
Berdasarkan keterangan warga kepada petugas, titik awal api terlihat di bagian plafon utara rumah, yang mencakup area ruang tamu, ruang tengah, ruang makan dan dapur.
Api menjalar cepat, sementara material dalam rumah sebagian besar mudah terbakar.
“Warga melihat kobaran sudah besar di plafon."
"Karena penyebaran api cepat dan volume api cukup besar, kami meminta bantuan tambahan dari Pos Weru,” ucapnya.
Permintaan bantuan itu dipenuhi dalam waktu singkat.
Baca juga: PLN UIP JBT Gelar Simulasi Penggunaan APAR, Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Kebakaran
Armada Damkar Sektor Weru tiba pukul 18.03 WIB dan hanya dua menit kemudian, tepat pukul 18.05 WIB, api berhasil dipadamkan.
Meski pemadaman berlangsung relatif cepat, tim sempat menghadapi kendala sumber air.
“Sumber air terdekat berupa sungai, tapi kondisinya sangat curam sehingga tidak bisa kami sedot dengan pompa Alkon."
"Ini menjadi hambatan utama di lokasi,” jelas dia.
Usai pemadaman, petugas melanjutkan proses pendinginan hingga pukul 19.30 WIB, memastikan tidak ada bara tersisa yang berpotensi memicu kebakaran ulang.
Dari pemeriksaan lapangan, sekitar 200 meter persegi bangunan hangus terbakar, sementara 300 meter persegi lainnya berhasil diselamatkan.
Sejumlah barang rumah tangga ludes, antara lain TV, dua kulkas, lemari bufet, kursi tamu, meja dan kursi makan, kompor, tabung gas elpiji dan peralatan masak dan material mudah terbakar lainnya.
Total kerugian ditaksir mencapai Rp 250 juta.
“Tidak ada korban jiwa ataupun luka."
"Setelah kondisi aman, seluruh armada kembali ke pos masing-masing,” katanya.
Baca juga: Kebakaran Hanguskan Gudang Gentong dan Keranjang di Babakan Ciparay Bandung
Penanganan kebakaran ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Regu 3 Pos Palimanan, Regu 3 Pos Weru, Bhabinkamtibmas Polsek Gempol, Babinsa Koramil Gempol, Aparatur Desa Beberan, Redkar Desa dam warga sekitar.
Kehadiran gabungan ini mempercepat proses evakuasi dan pengamanan di sekitar lokasi.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam pendalaman, namun dugaan kuat mengarah pada arus pendek listrik di bagian plafon.
| Detik-detik Puting Beliung Sapu Klinik Ciledug: Atap IGD Terangkat, Pasien Berhamburan |
|
|---|
| Parkir Liar Menjadi Salah Satu Sorotan Utama Operasi Zebra Lodaya 2025 di Cirebon |
|
|---|
| Jumlah SDM Tidak Ideal, Damkar Kota Bandung hanya Punya 278 Personel dan 54 Armada |
|
|---|
| Jembatan Cirebon Ambrol: Dinding Batu Diisi Tanah, Warga Curiga Kualitas Material |
|
|---|
| Baru 4 Bulan Diresmikan, Jembatan Gantung Babakan Losari Cirebon Ambrol |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/rumah-terbakar-di-Kecamatan-Palimanan-Kabupaten-Cirebon.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.