Longsor Gunung Kuda Cirebon

UPDATE Musibah Longsor di Tambang Gunung Kuda Cirebon, Keluarga Korban Diundang Bupati ke Pendopo

Penulis: Eki Yulianto
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUNUNG KUDA - Gunung Kuda di Cirebon, menyimpan sejarah. Bupati Cirebon H. Imron mengundang para keluarga korban ke Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Kartini, Rabu (6/7/2025).

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Duka mendalam masih menyelimuti kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. 

Sejak peristiwa longsor yang terjadi pada Jumat (30/5/2025), puluhan keluarga harus menghadapi kenyataan pahit, di mana mereka kehilangan orang tercinta, tempat tinggal, bahkan mata pencaharian.

Sebagai bentuk kepedulian, Bupati Cirebon H. Imron mengundang para keluarga korban ke Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Kartini, Rabu (6/7/2025).

KORBAN GUNUNG KUDA - Bupati Cirebon H. Imron mengundang para keluarga korban ke Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Kartini, Rabu (6/7/2025).

Di sana, bantuan secara simbolis diserahkan kepada mereka yang terdampak langsung tragedi tersebut.

“Pada hari ini kami mengundang masyarakat yang kena musibah di Gunung Kuda pada hari Jumat tanggal 30 Mei."

"Di sana ada beberapa orang yang meninggal dan yang luka-luka."

"Sekarang yang belum ditemukan, sampai sekarang ada empat orang,” ujar Imron di hadapan keluarga korban, Rabu (6/8/2025). 

Tak hanya kehilangan nyawa orang-orang terdekat, sejumlah keluarga juga harus menghadapi kenyataan bahwa mereka kini kehilangan pekerjaan.

Aktivitas tambang di Gunung Kuda yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama, resmi dihentikan pasca longsor.

“Yang kehilangan pekerjaan, barangkali dia sementara kan masih belum ada (penghasilan) ya."

"Itu kembali ke usaha yang lain. Nanti kita dengan Dinas Sosial akan berkoordinasi,” ucapnya. 

Dalam acara tersebut, santunan juga diberikan oleh pihak swasta, salah satunya Bank BJB. 

Imron mengapresiasi kontribusi lembaga perbankan itu dalam meringankan beban warga.

“Keluarganya dapat santunan. Kami ucapkan terima kasih ke Bank BJB yang telah membantu masyarakat,” jelas dia.

Pemerintah Kabupaten Cirebon hingga kini terus melakukan pendataan dan membuka komunikasi dengan keluarga korban, terutama untuk memastikan kebutuhan dasar mereka tetap terpenuhi, termasuk pendidikan anak-anak yang ditinggalkan.

Halaman
123

Berita Terkini