Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Ledakan pipa Gas Pertamina EP di Kampung Cikaret, Desa Cidahu Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, yang terjadi pada Selasa (5/8/2025) pagi sekitar pukul 04.20 WIB ternyata berdampak pada kerusakan rumah warga.
Berdasarkan hasil pendataan dari pihak Pemerintah Desa Cidahu, terdapat belasan rumah yang mengalami kerusakan akibat ledakan dahsyat kebocoran pipa gas tersebut yang sempat membuat masyarakat panik dan mengungsi.
Kades Cidahu Toto mengatakan berdasarkan hasil pendataan yang kami lakukan bersama TNI-POLRI terdapat belasan rumah yang terdampak ledakan gas pada Selasa kemarin.
"Sejauh ini ada 17 rumah yang mengalami kerusakan akibat ledakan pipa gas Pertamina EP di Kampung Cikaret Desa Cidahu tersebut," ujar Toto, Rabu (6/8/2025).
Menurutnya, belasan rumah tersebut berdasarkan pengecekan pemerintah desa dan TNI-POLRI mengalami kerusakan dibagian dinding tembok, kaca, genting, Plafon hingga pintu.
"Pada umumnya kerusakan rumah warga dampak dari ledakan gas tersebut rata-rata mengalami kaca pecah, genting berjatuhan, dinding retak-retak, plafon ambruk, hingga pintu jebol," katanya.
Akibat kerusakan tersebut, pada pemilik rumah mengalami kerugian dari mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
"Kerugian ditaksir per rumahnya yang terdampak ledakan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 jutaan," ungkapnya.
Namun untuk memastikan berapa jumlah kerugian sepenuhnya pemerintah desa menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Pertamina EP.
"Pihak Pertamina EP akan mengganti semua kerugian yang dialami warga dampak ledakan Pipa Gas tersebut," ucapnya.
Sementara itu Pihak Pertamina EP melalui Senior Field Ndirga Andri Sisworo, menyampaikan pihak Pertamina akan mengganti seluruh kerugian warga yang terdampak ledakan gas Pertamina EP.
"Pihak Pertamina akan mengganti semua kerugian bagi warga yang terdampak ledakan khususnya yang rumahnya rusak akibat getaran ledakan gas tersebut," ucapnya.
Pihak Pertamina masih menunggu data dari kelurahan terkait berapa jumlah rumah warga yang terdampak.
"Sebagian sudah masuk datanya, namun kita masih nunggu data finalnya," katanya.