TRIBUNJABAR.ID - Video menayangkan pemilik Porsche yang memaafkan sopir truk karena telah menabrak mobilnya menjadi sorotan viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi di daerah TB Simatupang, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (29/7/2025).
Video yang merekam momen setelah terjadinya tabrakan tersebut beredar viral.
Dalam video yang beredar, pemilik Porsche terlihat berjabat tangan dengan sopir truk yang menangis ketakutan.
Pemilik Porsche itu meminta sopir truk agar segera pulang dan memerhatikan apabila dirinya sudah mulai mengantuk, karena akan membahayakan pengendara lain.
Adapun, sosok pemilik mobil sport mewah Porsche 718 Cayman tersebut adalah Emmanuel Alvino.
Kronologi Tabrakan
Insiden ini berawal ketika ada perbaikan jalan tol di sisi kanan jalan yang memicu kemacetan.
Baca juga: Viral Rencana Rapat DPRD Indramayu ke Luar Kota Menuai Kritik, Wakil Ketua Ngaku Baru Sadar
Tiga ruas jalan dan satu bahu jalan kemudian mengerucut hanya menjadi dua ruas jalan saja.
"Otomatis bahu jalan terpakai karena arus kendaraan yang sangat padat," ujar Alvino, Selasa (5/8/2025), dikutip dari Kompas.com.
Kemudian, mobil Porsche miliknya masuk dari sisi kanan jalan, sementara di sebelah kanan terdapat truk besar.
Awalnya, truk itu ada di belakang mobil Emmanuel Alvino.
Alvino menduga, posisi sopir truk yang berada di kemudi membuatnya tidak bisa melihat mobil miliknya.
"Mungkin karena mobil ini kecil, ceper, dan truknya besar sekali, abang itu juga enggak ngelihat ya spionnya kalau di sebelah kiri dia ada mobil," papar Alvino.
Setelah beberapa saat, lanjut Emmanuel Alvino, truk kian mendekat. Ia pun mengklakson truk.
Namun, truk tersebut tetap melaju, karena kemungkinan Porsche berada dalam posisi blindspot.
Pada saat itu, Emmanuel Alvino mengaku bisa melihat ban truk yang lebih tinggi dari mobilnya menempel dan berputar menggilasnya hingga mobilnya agak terangkat.
Dia pun kembali mengklakson truk dengan marah-marah, tetapi truk nampak ingin kabur.
"Saya bisa melihat dia mau jalan pelan terus cepat lagi, seperti gaya-gaya takut, mau kabur, tapi dia tahu kalau dikejar mobil itu pasti kekejar," tutur dia.
Akhirnya, truk tersebut memutuskan berhenti di sisi kiri dan kedua pihak melakukan perdebatan selama satu jam.
Sopir truk belum kerja 6 bulan, hanya makan nasi dan garam...
Alvino menjelaskan, setelah peristiwa tabrakan tersebut, ada sebuah truk yang adalah rekan dari penabrak turut berhenti.
Baca juga: Puluhan Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Ditertibkan Setelah Ada Video Viral
Saat itu, Emmanuel Alvino meminta sopir truk untuk menyerahkan nomor atasannya, tetapi mereka menolaknya.
"Saya bilang, 'truk ini adalah truk corporate, kamu bekerja di bawah perusahaan , apabila terjadi apapun dengan truk ini, yang harus berurusan adalah perusahaan kamu,'" terang Alvino.
Kedua sopir truk itu menolak dan menawarkan untuk menghubungi supervisor saja.
Setelah beberapa saat, sopir truk itu menyerahkan SIM dan STNK sebagai jaminan karena terus merasa ditekan.
Pada saat itu, Vino mengatakan, teman penabrak menitipkan pesan yang membuatnya merasa iba dan terenyuh.
"Pak tapi ingat ya pak, kalau misal seandainya mobil bapak diganti oleh bos saya, saya kan mengenal sekali karakter bos," kata Emmanuel Alvino menirukan teman sopir truk.
"Tolong ya pak saya titip teman saya untuk dicarikan pekerjaan, karena teman saya ini sudah tidak bekerja selama 6 bulan. Saya jadi saksi kalau anak istrinya cuma makan nasi pakai garam," sambung dia.
Saat itu juga Vino mengaku langsung merasa iba dan menggunakan istilah "mundur teratur" dari perkara tersebut.
Dia pun meminta stafnya untuk mengembalikan STNK dan SIM sopir truk.
"Saya berpesan jangan mengantuk. Langsung saya dipeluk sama dua sopir itu, nangis sambil mengucap makasih pak," tutur dia.
"Kita (memafkan) lebih karena driver-nya berani jujur berani dan pasrah, kan itu yang kita inginkan," lanjutnya.
Estimasi Kerugian
Emmanuel Alvino menjelaskan, estimasi kerugian dari tabrakan ini berkisar Rp120 juta.
Hal tersebut berdasarkan kerusakan di ban belakang hampir Rp100 juta per buah serta panel di atas ban yang cukup dicat sebesar Rp5 juta.
Kemudian, ada panel yang patah sekitar Rp15 juta plus biaya cat.
"Pesannya dari Jerman (menunggu) 5 minggu," papar dia.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Rheandita Vella Aresta)
Baca artikel Tribunjabar.id lainnya di Google News.