Adapun, rencana pembangunan transportasi publik di Bandung Raya dan wilayah metropolitan lainnya di Jawa Barat ini ia sampaikan saat menanggapi Kota Bekasi sebagai wilayah dengan biaya transportasi publik termahal se-Indonesia.
Dedi Mulyadi menerangkan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian pembangunan sistem transportasi publik terpadu di wilayah metropolitan Jabar.
"Nanti itu menjadi bahan saya dengan Bupati Kabupaten Bekasi. Kan kalau Jawa Barat itu daerahnya tersebar. Setiap sebaran daerah kabupaten/kota punya otonomi sendiri-sendiri," ujar Dedi Mulyadi.
Oleh sebab itu, kata Dedi Mulyadi, perlu pendekatan kolaboratif untuk menyelesaikan persoalan transportasi.
Apalagi, daerah seperti Bekasi, Bogor, dan Karawang memiliki kecukupan fiskal yang baik, sudah seharusnya mampu membangun sistem transportasi publik berbasis lingkungan.
"Nanti saya akan bicara ke Pak Bupati Bekasi, ke Wali Kota Bekasi, Bupati Bogor juga fiskalnya tinggi, ke Bupati Karawang untuk segera membangun sistem transportasi publik lingkungan," ucapnya.
Merujuk data Survei Biaya Hidup Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, biaya transportasi di Bekasi mencapai Rp1.918.142 per bulan atau 14,02 persen dari total biaya hidup warga Bekasi.
Kemudian ada Depok dengan biaya transportasi sebesar Rp1.802.751 per bulan yang merupakan 16,32 persen dari total biaya hidup.
(Tribunjabar.id/Rheina, Nazmi Abdurrahman)
Baca juga: Respons Dedi Mulyadi Soal Mahalnya Biaya Tranportasi yang Dikeluhan Warga Bekasi, Rp 2 Juta Sebulan
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.