Kisah Inspiratif

Kisah Haru Sahida Ilmi, Anak Petani Diterima di Kedokteran UGM Didatangi Langsung Petinggi Kampus

Inilah kisah haru Sahida Ilmi (18), seorang anak petani dari desa berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Editor: Hilda Rubiah
Instagram/santosoim/KOMPAS.COM/DANI JULIUS
TEMBUS FKG UGM - Sahida Ilmi anak pertani asal Padukuhan Gedangan, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia berhasil lulus di Fakultas Kedokteran Gigi di UGM melalui jalur prestasi. Rumahnya didatangi Wakil Rektor UGM. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah kisah haru Sahida Ilmi (18), seorang anak petani yang berhasil diterima di kampus bergengsi, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sahida Ilmi lolos masuk di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG).

Lulusnya Sahida di Kedokteran UGM ini membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi tak jadi penghalang bagi yang bertekad.

Sahida lolos melalui jalur prestasi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Ia merupakan anak seorang petani sederhana dari pelosok desa di Kulon Progo, tapi berhasil menembus kampus favorit impian jutaan pelajar.

Baca juga: Kisah Anak Kuli Bangunan Lulus di ITB Perjuangannya Berbuah Manis, Bisa Beli Rumah untuk Sang Ibu

Kisah perjuangannya begitu menyentuh, hingga membuat petinggi kampus UGM terkesima saat mendatangi langsung rumahnya.

Di balik kesuksesannya tembus UGM, ada perjuangan keras dan penuh haru yang rutin dijalaninya.

Sahida membagi waktu belajarnya secara disiplin.

Waktu belajarnya pagi hari selepas salat subuh dan malam setelah salat isya hingga pukul 22.00 WIB. 

“Hari sekolah, belajar sekitar 1–2 jam. Kalau pada hari libur, saya mengerjakan tugas,” kata Sahida dikutip dari Kompas.com

Ia berhasil lulus dari SMA Negeri 1 Wates ini meraih rata-rata nilai 87,85. 

Nilai pelajaran kimia dan biologi nyaris menyentuh angka 90, sehingga membuka peluang menembus passing grade tinggi Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Sahida sudah menunjukkan prestasi sejak dini.

Di masa SMA, ia selalu masuk peringkat teratas dan pernah meraih juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Fisika tingkat kabupaten. 

Rumah Sahida sederhana, berdinding batako dan tanpa langit-langit. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved