Ketiga malam tiba, mereka tidur tanpa lampu penerangan, tidur dalam kondisi kegelapan.
“Selama ini untuk menghidupi kehidupan sehari-hari saya bersama anak-anak dan cucu-cucu hanya mengandalkan hasil penjualan barang rongsokan yang dikumpulkan sebulan sekali. Selain itu, anak dan menantu juga bekerja serabutan sebagai penjaga parkir,” ujarnya.
Yorgen berharap, anak-anaknya tetap kuat dan kelak bisa tumbuh menjadi orang yang baik dan berguna bagi sesama.
“Saya berharap mereka (anak-anak dan cucu-cucu) tidak mengikuti jejak buruh, tetapi tetap percaya pada nilai kehidupan yang jujur, tangguh, dan penuh kasih,” ucapnya.
Berharap Dapat Bantuan
Yorgen berharap, Pemerintah Kota Jayapura dan Lembaga social bisa memberikan dukungan nyata, berupa tempat tinggal yang layak, bantuan pendidkan, maupun perawatan Kesehatan untuk anak-anaknya.
“Kami tidak minta banyak, asalkan anak-anak saya bisa sekolah, bisa makan, dan bisa sehat. Itu saja dan bisa tinggal di rumah yang lebih layak,” katanya.
(Tribunjabar.id/Salma Dinda) (Kompas.com/Roberthus Yewen)
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.