“Sementara kami tinggal di bangunan tua yang tidak terawat dan nyaris roboh. Karena rumah kami yang sebelumnya hancur karena banjir,” ucap dia.
Baca juga: Kisah Pilu Kakek Jaung Hidup Sendiri di Gubuk Kumuh Bekasi, Arief Camra: 3 Anaknya Relatif Mapan
Kurang Gizi
Kondisi yang memilukan terjadi pada anak bungsunya juga yang duduk di bangku SD.
Anak Yorgen itu telah sakit hampir tujuh bulan terakhir, diduga akibat kekurangan gizi.
Menurutnya, istrinya yang meninggal dia dan anak-anak sulit untuk ditemui.
Ia menyebut, istrinya juga tidak membantu saat diminta bantuan uang untuk kebutuhan sekolah atau makan.
“Anak-anak ini hanya bisa makan jika ada makanan. Jika tidak, mereka tidak makan sama sekali. Tak jarang, mereka harus menahan lapar hingga keesokan harinya,” katanya.
Anak-anak sering pergi menemui ibunya di kantor, tetapi selalu ditolak.
Kini, ia bersama anak dan cucunya bertahan hidup dengan dukungan satu sama lain.
Yorgen juga terus bekerja meski penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya.
Kondisi Bangunan Tak Layak
Kondisi tempat tinggal Yorgen dan keluarganya itu jauh dari kata layak.
Hal itu karena bangunan yang sudah ditempati selama 5 tahun ini tidak memiliki dinding permanen.
Di sekelilingnya tampak dipenuhi sampah dan tidak memiliki fasilitas dasar, seperti jamban (WC) dan aliran listrik.
Untuk tidur, Yorgen dan keluarganya itu hanya beralaskan Kasur lusuh.
Baca juga: Kondisi Siti Fatimah, Ibu yang Dititipkan ke Panti Jompo oleh 4 Anaknya, Ternyata Menderita Stroke