TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin bakal lengser pada 6 Februari 2025 dan digantikan Dedi Mulyadi, sebagai Gubernur definitif.
Menjelang berakhirnya masa tugas sebagai Penjabat Gubernur, Bey mengaku sempat mengajak Dedi Mulyadi untuk keliling Gedung Sate, termasuk melihat ruang kerja Gubernur.
Kepada Dedi Mulyadi, Bey mengatakan jika ruang kerja Gubernur tidak ada yang diubah hanya ditambah peta transportasi Bandung Raya yang menjadi impiannya.
"Di situ saya bilang, Pak (Dedi Mulyadi) ini harus jadi KRL, jadi commuter line dan beliau setuju, saya terima kasih. Itu yang harus dilakukan di Bandung Raya," ujar Bey, di Gedung Pakuan, Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, jika transportasi publik di Bandung Raya berjalan maksimal, maka akan memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam mengatasi kemacetan.
"Saya yakin, KRL dengan interval waktu seperti di Jakarta, elevated, akan lebih banyak penumpang, bermanfaat bagi mahasiswa yang kost di Jatinangor, maupun pergerakan saudara (masyarakat) di Cicalengka," katanya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bakal Tertibkan Anggaran, Termasuk Dana Hibah Pemprov Jabar, Agar Tak Ugal-ugalan
Dedi Mulyadi pun menyambut baik keinginan Bey Machmudin dalam membangun transportasi publik.
Bahkan, Dedi Mulyadi mengaku bakal menjadikan orang-orang berpengalaman di bidang transportasi sebagai penasehatnya.
"Kita harus menggandeng orang-orang yang ahli, Pak Ignasius akan kita gandeng untuk sebagai penasehat atau pakar di bidang transportasi."
"Saya juga akan menemui Bu Susi (Pudjiastuti) menjadi pakar atau penasehat di bidang kelautan karena Jawa Barat kan dikelilingi oleh lautan," ujar Dedi Mulyadi.
"Jadi, banyak nanti pakar yang akan kita undang termasuk Pak Bey. Walaupun dia adalah eselon satu di Mensesneg, tetapi tetap dia di balik itu adalah pakar di bidang transportasi dan administrasi."
"Ini penataan birokrasinya keren dan cita-cita pak Bey ini disampaikan, 2026 akan dieksekusi," tambahnya.