TPA Sarimukti Hampir Overload, Sekda Jabar Minta Kawasan Bandung Raya Kurangi Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar, Herman Suyatman saat meninjau TPA Pasar Caringin, kota Bandung.

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar, Herman Suyatman meninjau tempat pembuangan sampah (TPS) di Pasar Induk Caringin, di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (8/10/2024).

Dalam peninjauan tersebut, Herman datang bersama sejumlah pejabat lain untuk melihat langsung bagaimana proses pengolaan sampah yang ada di Pasar Caringin. 

Herman pun sempat keliling ke dalam pasar, untuk mengedukasi para pedagang agar mulai melakukan pemisahan sampah sebelum dibuang ke TPS. 

Baca juga: Terancam Over Load, Pemprov Jabar Batasi Ritase Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti

Menurutnya, Caringin merupakan salah satu Pasar yang memiliki volume sampah paling tinggi. Perhari nya, kata dia, pasar Caringin membuang sampah ke Tempat Pembungaan Akhir (TPA) Sarimukti sekitar 60 ton. 

"Saya sudah mapping barusan. Tiap hari  dari Caringin itu sampah harian bisa sampai 60 ton," ujar Herman, di Pasar Caringin, Kota Bandung, Selasa (8/10/2024).

Kota Bandung, kata dia, setiap harinya bisa membuang sampah ke TPAS Sarimukti sekitar 170 rit dan 25 rit nya berasal dari Pasar Caringin.

"Nah, yang paling banyak Caringin, jadi saya cek dulu Caringin. Kalau Caringin bisa mengatasi, pasar yang lain kita dorong juga," katanya.

Pihaknya pun meminta kepada pengelola Pasar Caringin untuk melakukan pengurangan sampah agar beban di TPA Sarimukti dapat berkurang dan memperpanjang usia penggunaan TPA Sarimukti yang saat ini sudah hampir overload.

Apalagi saat ini di Pasar Caringin masih ada tumpukan sampah sebanyak tiga ribu ton atau 36 meter kubik, yang tidak terurus.

"Pengelola, pedagang, kita semuanya bersama-sama kolaborasi mencari solusi. Sampah harian 60 ton, yang 20 ton ke Sarimukti. 5 ton sudah ada insinerator dan composting. Nah sisanya 35 ton ini kemana? Itu saya lihat belum diantisipasi," katanya.

Herman berharap, dengan kolaborasi semua pihak baik akademisi, pengelola Pasar Caringin, pedagang, hingga masyarakat, dapat mengurangi produksi sampah, khususnya organik.

Selain meminta pengelola Pasar Caringin untuk memperbanyak alat insinerator dan composting, supaya sampah harian yang tidak terangkut ke TPAS Sarimukti bisa tertangani.

"Setelah itu yang tiga ribu ton ini harus dikosongkan. Harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Nanti kami akan diskusi, kira-kira kemana. Saya akan koordinasi dengan Subang, Sumedang, Garut," ucapnya.

Baca juga: Penjabat Gubernur Jabar Bakal Gandeng Akademisi Unpad untuk Selesaikan Masalah Sampah dan Stunting

Tidak hanya soal sampah Pasar Caringin, Pemprov Jabar kata dia juga meminta kawasan Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat untuk mencari solusi mengurangi sampah agar masa pakai TPAS Sarimukti tercapai hingga akhir 2027 dan tidak terjadi ledakan sampah.

"Mudah-mudahan lancar. Berat, tapi ini harus dilakukan. Makanya dari hulu harus dikurangi. Hilir digedean (TPAS Sarimukti diperluas), hulu dileutikkan (produksi sampah dikurangi," ucapnya.

Berita Terkini