TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 1,2 juta liter air telah diguyurkan untuk memadamkan api di TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat sejak 19 Agustus 2023 lalu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun berupaya membuka lahan baru untuk pembuangan darurat sampah se-Bandung Raya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan pada Rabu (30/8/2023), 90 persen titik api di Sarimukti di zona 1 sudah padam dan asap sudah hilang.
Namun di Zona 4 masih sekitar 50 persennya mengeluarkan asap, begitupun dengan zona 2 dan 4 yang titik apinya telah berkurang signifikan tapi masih mengeluarkan asap.
"Asosiasi pemadam kebakaran Jabar bahu-membahu mengerahkan semua potensi untuk memadamkan api. Kita tetap lakukan water bombing, sudah 1,2 juta liter ditumpahkan di Sarimukti," katanya di Bandung, Rabu (30/8/2023).
Ia mengatakan pemadaman api masih terkendala akibat gas metana yang terkubur di kedalaman 50 meter.
Juga hembusan angin dan cuaca panas yang bisa membuat titik api baru.
Hadi menargetkan, kebakaran TPAS Sarimukti dapat sepenuhnya padam sebelum masa tanggap darurat bencana yang dikeluarkan Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 100.3.3.2/Kep.760-BPBD/2023 pada 22 Agustus 2023 lalu berakhir pada 11 September mendatang.
"Bicara prakiraan, sekitar 11 September berakhir tanggap darurat. Mudah-mudahan sebelum tanggal itu sudah selesai. Kita upayakan lebih cepat," katanya.
Baca juga: Ditetapkan Darurat Bencana, Anggaran Rp 3 Miliar Disiapkan Untuk Tangani Kebakaran TPA Sarimukti
Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPS/TPA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Arief Perdana menuturkan seiring dengan kondisi kebakaran ini pihaknya menyiapkan lahan seluas dua hektare, tidak jauh dari area TPK Sarimukti.
Lahan ini khusus menampung sampah yang telah menumpuk di TPS dan truk pengangkut dari empat kota/kabupaten, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat.
Lahan sementara tersebut akan menampung 8.689 ton sampah, maksimal 150 ritasi dengan rincian Kota Bandung 4.789 ton, Kabupaten Bandung 1.800 ton, Kota Cimahi 600 ton dan KBB 1.500 ton, sampai nantinya api di empat zona TPAS Sarimukti padam.
"Kami membuka lahan, masih di Sarimukti. Sebelah Utara pintu masuk. Tapi memang tidak bisa 100 persen, hanya 30 persen," ujarnya.
Mengingat terbatasnya daya tampung darurat ini, Arief mengimbau kepada masyarakat khususnya Kota Bandung untuk mengurangi produksi sampah.
Dia pun mendorong agar masyarakat dapat melakukan pengelolaan sampah sendiri, baik dengan pemanfaatan biopori untuk sampah organik, bank sampah dan lain-lain.