Sejak saat itu, ia tidak lagi menangani masalah pengibaran bendera.
Akan tetapi pada tahun 1967, Husein Mutahar yang sedang menjabat sebagai Dirjen Urusan Pemuda dan Pramuka Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, dipanggil oleh Presiden Soeharto.
Pemanggilan itu untuk menangani masalah pengibaran Bendera Pusaka kembali dengan ide dasar dan pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta.
Dari sinilah, ia kemudian mengembangkan ide untuk membentuk pasukan pengibaran yang terdiri dari 3 kelompok.
Kelompok tersebut adalah kelompok 17 sebagai pengiring depan, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal.
Tiga kelompok tersebut diambil dari gambaran tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu 17-8-45. Nama pasukan pengibar bendera pun baru muncul pada tahun 1973.
Idik Sulaeman sebagai pembina pasukan pengibar bendera mengusulkan nama Pasukan Pengibara Bendera. Penyebutan Paskibraka sendiri, baru terjadi pada tahun 1973.
Idik Sulaeman, ketika itu melontarkan akronim untuk pasukan pengibar bendera pusaka yaitu Paskibraka.
Sejak saat itulah, pasukan pengibar bendera pusaka dikenal dengan sebutan Paskibraka. Itulah sedikit sejarah tentang terbentuknya Paskibraka di Indonesia
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com