Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Salah satu orang tua murid di Pangandaran, Widiansyah, menyebut perjalanan upaya pengembalian uang tabungan ini cukup lama dan sangat melelahkan.
"Memang, sangat melelahkan. Karena, saya juga memikirkan orang tua murid lain yang bernasib sama tapi tidak berani bersuara," ujar Widiansyah kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Rabu (19/7/2023) siang.
Soal uang tabungan tahun sekarang yang belum dikembalikan pihak SD pun cukup banyak, belum ditambah uang tabungan orang tua murid angkatan sebelumnya.
"Meskipun sekarang uang tabungan milik saya sudah dilunasi, mudah-mudahan orang tua murid yang lain bisa segera cair dan ada jalan keluar dari pihak sekolah," katanya.
Baca juga: Kisruh Tabungan Murid di Pangandaran, Cerita Lika-liku Usaha Orang Tua yang Berakhir Bahagia
Sebenarnya, dari awal ia sudah mengetahui bahwa pihak SD kemungkinan tidak bisa mengembalikan uang tabungan saat anak lulus sekolah.
"Saya sudah tahu dari awal, ini pasti macet dan nilai tabungannya pasti besar dan pasti ada peristiwa besar," ucap Widiansyah.
Bahkan, ia sempat berbicara kepada Kepala SD Negeri 2 Kondangjajar sebelumnya bahwa kasus uang ini adalah bom waktu dan pasti meledak.
Karena apa? Karena ada satu orang tua murid yang berani bersuara dan akhirnya terbongkar.
"Waktu orang tua sebelumnya kan enggak ada yang berani. Saya sempat ke kepala sekolah ngomong gitu," ujarnya.
Jadi, lanjut dia, pertama uang tabungan murid macet itu sebenarnya sudah tahu sejak 3 tahun ke belakang.
"Karena, di tengah perjalanan waktu anak saya kelas 3 SD dan mau minta uang tabungan sebesar Rp 10 juta, itu uangnya enggak bisa ada," kata dia.
Menurut pihak sekolah pada waktu itu, katanya untuk mengembalikan uang tabungan kelas 6 saja tidak ada uang.
"Nah, itu awal keanehan yang saya tahu bahwa uang yang anak saya tabungkan enggak ada. Itu sekitar pada tahun 2020."
"Tapi, itu yang menjawab kepala sekolah sebelumnya, bukan yang sekarang," ucapnya.
Widiansyah adalah orang tua Rafael yang baru lulus kelas 6 tahun 2023 ini di SD Negeri 2 Kondangjajar wilayah Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Sebelum tabungannya dikembalikan oleh pihak SD bersangkutan, Widiansyah memiliki tabungan senilai Rp 45 juta. (*)