“Tapi saya tidak meminta untuk ditindak saat itu juga. Hanya saja saya minta, (supaya) sesudah menindak anak itu, dia menangani Abdul Basir, maksud saya begitu,” terang Jajang.
Sayangnya, ia melanjutkan, oknum nakes tersebut tidak menanggapi dirinya pada saat itu.
“Atau yang bener-bener, itu tim medis ada kebijakan. (Setidaknya) bicara sopan gitu, malah dia kasar bicaranya, keras gitu,” ungkap Jajang.
“Katanya gini, ‘saya ini masih menangani anak yang lagi kejang, udah, itu ‘kan ada mobil desa, udah pake aja mobil desa, bawa ke Puskesmas Taraju atau ke SMC (red: Rumah Sakit Umum Daerah Singaparna Medical Center),” lanjutnya.
Mendengar jawaban seperti itu, Jajang segera menekankan supaya nakes tersebut memeriksa Abdul Basir yang pada saat itu tengah darurat.
“Saya mau dilihat dulu, apakah si pasien ini bener-bener kritis apa bagaimana? Gitu. Kalau dia udah dilihat, ‘oh ini kritis’, udah bawa lagi pulang. Saya ‘kan tidak penasaran gitu, kalau tim medis sudah menjelaskan,” tuturnya.
Jajang menganggap bahwa oknum nakes tersebut menolak dan mengusir dirinya, karena mendapati jawaban kasar seperti itu.
“Kalau gini mah; ‘udah, saya mau menangani dulu anak yang kejang, entar kalau sudah menangani, saya akan menangani ini’. ‘Kan kalau gitu bahasanya enak ya? Baik ya? Tapi nggak gitu,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Abdul Basir segera dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Diketahui, jarak dari Puskesmas Sodonghilir menuju Pustu tersebut sekira 8 kilometer lebih.
Tak dinyana, Abdul Basir meninggal dunia di tengah perjalanan.
“Kalau di sana (di Pustu), penyambutannya baik, walaupun Abdul Basir sudah dalam keadaan meninggal dunia. Dia langsung ditangani, ‘oh ini sudah tidak ada’,” jelas Jajang meniru ucapan nakes di Pustu tersebut.
Ia pun menambahkan, bahwa Abdul Basir mengalami riwayat darah tinggi, sedang kejadian malam kemarin dipicu oleh kumatnya darah tinggi yang diidapnya.
“Pihak keluarga sudah berdamai dengan Puskesmas Sodonghilir, tapi, tetap, kami minta itu diproses pihak medis (red: oknum nakes) yang tidak menangani semalam itu, (juga) minta dipindahkan ke yang lain,” harap Jajang.
“Soalnya sudah banyak korban yang tidak ditangani (oleh oknum nakes tersebut), malah sama beberapa orang, seperti itu cara bicaranya (red: kasar),” lanjutnya.