Nestle Indonesia juga mengupayakan pengumpulan sampah kemasan setelah dikonsumsi oleh pengguna, baik melalui pengumpulan sampah langsung maupun melalui fasilitas Tempat Pengolahan Sampah - Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) seperti TPS3R Baraya Runtah di Karawang.
Ia menambahkan, selain mengembangkan inovasi kemasan yang dapat didaur ulang, Nestle juga mengembangkan sistem daur ulang dan guna ulang seperti studi kemasan daur ulang pada 2021.
Kemudian mendukung peningkatan angka daur ulang dan manajemen sampah dengan 15 fasilitas TPST atau TPS3R. Lalu kemitraan dengan lebih dari 20 kelompok pelapak dan pendaur ulang, dan kegiatan bersama PRAISE – IPRO.
Baca juga: Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ridwan Kamil Ikut Tanam Mangrove di Pantai Pondok Bali
Nestle, kata dia, juga mempromosikan gaya hidup bebas sampah dengan edukasi pentingnya memilah sampah dari sumber untuk mendukung manajemen persampahan.
Meski begitu, menurutnya perlu kerja sama multipihak untuk mencapai masa depan yang lebih ramah lingkungan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan semua kemasan yang digunakan dapat didaur ulang dan juga bertekad untuk mengumpulkan dan memproses sampah plastik pascakonsumsi, sebesar yang digunakan untuk produksi mulai tahun 2021,” ucapnya.
"Melalui kolaborasi, kami akan melanjutkan kebaikan karena kami sadar hal ini hanya dapat dicapai dengan usaha yang berkesinambungan dan kerja sama dengan dengan berbagai pihak untuk mendukung percepatan upaya pengumpulan dan daur ulang,” kata Ganesan. (*)