Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Labkesda Jabar telah melakukan pelacakan dan pengetesan terhadap kontak erat kasus Covid-19 varian Omicron di Jabar.
Belasan orang yang menjalani tes PCR ini sempat melakukan kontak dengan empat warga yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron di Bandung.
Kepala Labkesda Jabar, Emma Rahmawati, mengatakan, hasil pelacakan dan pengetesan kontak erat empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron ini dinyatakan negatif Covid-19.
"Kontak eratnya ada 12, hasilnya PCR negatif," tuturnya melalui ponsel, Senin (10/1).
Sebelumnya diberitakan, empat warga Jabar terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Mereka kini tengah menjalani perawatan di RSUD Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung.
Baca juga: Penularan Lokal Covid-19 Varian Omicron Pertama Terdeteksi di Jabar, Dirawat di RSUD Al Ihsan
Emma mengatakan penyebaran Covid-19 ini menjadi kasus transmisi lokal varian Omicron yang pertama di Jawa Barat. Sebelumnya, penularan terjadi dari warga yang baru pulang dari luar negeri.
"Betul, itu yang transmisi lokal," kata Emma Rahmawati.
Emma mengatakan penemuan transmisi lokal varian Omicron ini diketahui melalui pengujian secara whole genome sequencing atau pengurutan genom lengkap.
Emma membenarkan kabar yang menyatakan selain empat orang yang dirawat di Bandung, ada 10 warga Jabar lainnya yang terpapar Covid-19 varian Omicron dirawat di Wisma Atlet Jakarta.
Mereka berasal dari Kabupaten Bandung Barat, Indramayu, Subang, Karawang, Majalengka, Bekasi, Cirebon, dan Sukabumi.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Mayoritas Kasus Varian Omicron di Indonesia Tidak Bergejala
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan upaya pencegahan penularan Covid-19 terus dilakukan sampai tingkat pemerintahan terkecil di Jabar. Apalagi, untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron.
"Varian omicron ini memiliki kemampuan penularan lebih cepat. Namun, fatalitasnya rendah, tak seperti varian delta yang sempat membuat sistem serta fasilitas kesehatan terganggu," katanya di Gedung Sate, Senin (3/1).
Ia mengatakan kunci utama untuk mencegah penularan ini makin meluas adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat dan pemerintah diminta bersinergi untuk menjaga kondusivitas yang sudah berjalan.
“Kami bersama komite, melakukan perhitungan. 14 hari pasca nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka, oksigen semua dipersiakan, pokoknya semua diulang lah seperti (lonjakan kasus varian) delta,” ucap dia.