Tisna mengaku, pihaknya juga akan mempelajari apa penyebab jamur tersebut bisa tumbuh maksimal di halaman rumah tersebut.
"Mengapa ukurannya besar, dan tumbuhnya di sekitaran tanaman serai, nah nanti saya pelajari nih, kenapa bagusnya di situ, ada unsur apa," katanya.
Memang keempat jamur yang ditemukan pemilik rumah tersebut, Rohaeti (78), tumbuh di samping serai, tiga masih hidup dan satu telah mati dan dibuang keluarga Rohaeti.
Penyebab tumbuhnya jamur tersebut, mungkin, seperti bunga bangkai yang sering tumbuh juga, kemudian kan untuk sopra jamur kan kecil, bisa terbawa angin.
"Untuk tumbuh juga membutuhkan kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya. Ada kemungkinan terbawa oleh angin, kan ini bukan tanah urugan, bisa saja aktivitas orang yang nyangkul di sini atau sebagainya," katanya.
Menurut Tisna, kemungkinan jamur tersebut bisa tumbuh lagi karena ini katanya yang ketiga kali.
"Cuman ukuran yang besar baru sekarang," ujar Tisna.
Untuk dibudidayakan, kata Tisna, harus diteliti kembali, apakah memang bagus kalau ada serai dan lainnya.
"Seperti suung, sampai saat ini suung belum bisa dibudiyakan karena harus ada sarang rayap, agar pertumbuhannya optimal kalau ada sarang rayap. Kalau kita bisa meniru unsur unsur apa saja, kemungkinan bisa dibudidayakan," katanya.