Superball

Sosok Cuneyt Cakir, Wasit asal Turki di Laga AC Milan vs Atletico, Dituduh Membenci Tim-tim Inggris

Penulis: Hermawan Aksan
Editor: Hermawan Aksan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wasit asal Turki, Cuneyt Cakir, saat memimpin pertandingan semifinal Piala Dunia antara Belanda dan Argentina di The Corinthians Arena, Sao Paulo, Brasil, 9 Juli 2014.

"Jika di Eropa ia begitu adil, tidak halnya ketika memimpin kompetisi lokal,” kata jurnalis Eurosport Turki, Efe Yilmaz.

Selain itu, Cuneyt dianggap memiliki kebencian terhadap kesebelasan asal Inggris. Dua kesebelasan asal Inggris, Manchester City dan Chelsea, serta Tim Nasional (Timnas) Inggris pernah merasakan dampak kontroversi yang ditimbulkan olehnya.

Pada 2011, Cakir memberikan kartu merah untuk pemain City, Mario Balotelli.

Setahun kemudian, giliran John Terry yang diusir langsung keluar lapangan setelah melanggar Alexis Sanchez di Liga Champions.

Kecenderungan Cuneyt untuk menghukum kesebelasan asal Inggris semakin terlihat saat ia memimpin laga Inggris vs Ukraina pada kualifikasi Piala Dunia 2014.

Keputusannya memberi Steven Gerrard kartu merah dianggap sebagai salah satu bentuk kebenciannya terhadap Inggris.

Cuneyt tak menganggap kritik yang datang sebagai sebuah permasalahan.

Menurutnya, hal tersebut adalah risiko dari keputusan untuk menjadi wasit pertandingan.

“Satu-satunya hal yang saya lakukan di atas lapangan adalah melakukan hal yang terbaik."

"Saya tak merasa melakukan pendekatan yang berbeda untuk setiap pertandingan."

"Sebagai wasit, Anda tak harus siap secara fisik dan teknik, tapi juga mental.”

Biodata Cüneyt Çakır

Lahir: 23 November 1976 (usia 44 tahun), Istanbul, Turki

Kebangsaan: Turki

Tinggi: 1,76 m

Pasangan: Gamze Çakır (m. 2005)

Pendidikan: Kocaeli University

Penghargaan: Milliyet Sports Namık Sevik Honorary Award, Milliyet Sports Award for Executive of the Year

Orang tua: Serdar Çakır, Vildan Çakır

Berita Terkini