Ternyata, Bandung Memang Target Peredaran Daging Babi yang Disarukan Seperti Daging Sapi

Puluhan ton daging babi yang diolah supaya menyerupai ndaging sapi telah tersebar selama setahun di Kabupaten Bandung.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi AM
Tim Satgas Pangan Kabupaten Bandung sedang melakukan sidak ke Pasar Baleendah, Selasa (12/5/2020). Sidak untuk menindaklanjuti penemuan peredaran danging babi yang diolah menyerupai daging sapi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan ton daging babi yang diolah supaya menyerupai ndaging sapi telah tersebar selama setahun di Kabupaten Bandung.

Hal itu terkuak setelah jajaran Polresta Bandung berhasil meringkus empat pelaku disertai 600 kilogram daging babi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, mengatakan Bandung memang dijadikan target pasar bagi para penjual daging babi atau babi hutan.

"Hampir tiap tahun terulang terjadinya penjualan celeng atau babi," ujar Tisna di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (12/5/2020).

Tisna memaparkan, memang kalau dilihat sepintas, daging celeng atau babi warnanya relatif lebih merah mendekati ke sapi.

Praktisi Hukum Menilai Pendekatan Pidana Kasus Ferdian Paleka Agar Jadi Pelajaran bagi YouTuber Lain

"Jadi kalau sapinya masih muda itu persis warnanya. Memang ada beberapa trik untuk membedakan dan ini harus terus disosialisaikan kepada masyarakat," kata Tisna.

Sebab, menurut Tisna, kebanyakan masyarakat Kabupaten Bandung beragama Islam tahu daging celeng atau babi itu haram.

"Tapi (umumnya) tidak tahu perbedaannya, mulai dari bentuknya, aromanya, hingga warnanya," tuturnya.

Hal tersebutlah, kata Tisna, yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk mengejar keuntungan dengan cara yang tidak legal.

Anggota Dewan Kuningan Prihatin Jika Benar Ada Penyunatan Bantuan Sosial

Jadi, lanjut dia, mereka para pelaku menipu konsumen dengan mencampur celeng atau babi dengan sapi, atau mencapurnya dengan boraks supaya warnanya lebih mendekati daging sapi.

Pemda KBB Gandeng Kejari Awasi Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19

"Sementara kita juga tahu boraks itu zat yang berbahaya untuk manusia, merupakan pengawet yang tidak direkomendasikan," katanya.

Maka kata Tisna, semua pihak yang terkait dengan perdagangan, apakah kepala unit pasar atau masyarakat, harus lebih jeli dan proaktif.

PSBB Hari Ketujuh di Kabupaten Sukabumi, Jumlah Pasien Covid-19 Meningkat Jadi 23 Orang

"Bila ditemukan hal yang aneh, murah, dan mencurigaakan jangan cuek, harus segera lapor kepada pihak yang berkompeten," ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved