Anggota Dewan Kuningan Prihatin Jika Benar Ada Penyunatan Bantuan Sosial
Polemik dugaan penyunatan dalam paket sembako menuai beragam tanggapan. Satu di antaranya dari anggota DPRD Kuningan.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Polemik dugaan penyunatan dalam paket sembako menuai beragam tanggapan. Satu di antaranya dari anggota DPRD Kuningan.
"Jika benar terjadi demikian, saya sangat prihatin," kata Susanto, anggota Fraksi PKB DPRD Kuningan saat ditanya wartawan, Selasa (12/5/2020).
Dia menyakini bahwa pemotongan atau penyunatan bantuan itu belum tentu diketahui ketua lembaga atau sebagai penyalur. "Harusnya pihak pemberi segera menjelaskan. Sebab, jika emang ada sunatan dalam pembagian sembako itu tetap akan diterima masyarakat. Apalagi masa sekarang semua orang terdampak dan butuh bantuan," katanya.
Masalah ini, kata Susanto, ketika dilihat dari kacamata agama sangat luar biasa. "Sudah jangan bahas bab agama soal pengurangan takaran. Ini jelas perlu ditempuh kebenaran dan sebaliknya," katanya.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kuningan, Udin Kusnedi, mengatakan, pihaknya mendesak agar kebenaran kasus tersebut segera diketahui. "Ini bulan suci, jangan ada nilai keburukan ketika menjalani kebiasaan dalam ibadah kita," kata Udin.
• Pengurus Masjid Lautze Tetap Laksanakan Kebiasaan di Bulan Ramadan, Bagikan Iftar Setiap Sore
Oleh karenanya, Udin meminta yang bersangkutan untuk memberikan keterangan dan kebenarannya. "Masa pandemi Covid-19, semua orang terdampak dan sangat membutuhkan bantuan," katanya.
• Pemda KBB Gandeng Kejari Awasi Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19
Penyalur bantuan sembako TP PKK Kuningan menyebutkan, nama peserta penerima bantuan di antaranya Arsinah, Arkinah, Munirah, Yati, Ala Asmara, Maski, Unah, dan Esih merupakan warga Cipari.
Kemudian penerima untuk warga di Kecamatan Citangtu di antaranya Ahlan dari Blok Talahab, Askinah dan Ruswiti dari Blok Cikopo Desa Cibiniang.
• Hewan di Kebun Binatang Bandung Kelaparan, bjb Gelontorkan CSR Rp 100 Juta, Siapa Selanjutnya?
Sebelumnya, Warga Sukarame, Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, melapor kepada polisi tentang beras bantuan yang beratnya tidak sesuai.
"Takaran beras terbungkus tadi kurang dan tidak sesuai dari struk yang ada di buku,” ungkap Dede saat ditemui usai melakukan pelaporan di Polsek Cigugur.
• Rumah Singgah Tim Medis Covid-19 Diresmikan, Perawat: Namanya Tugas Harus Ikhlas
Dede menyebutkan, paket sembako yang diterima sauadara kandungnya itu berisi terigu, minyak, dan beras. “Setelah melihat perincian dalam catatan tadi, benar semua. Namun untuk takaran yang ditulis 4 kilogram, pas ditimbang ulang hanya 2,5 kilogram,” katanya. (*)