Sebab, SABU memiliki masa kadaluwarsa hanya hingga dua tahun.
Maka jika tidak ada pasien gigitan ular, rumah sakit akan rugi.
SABU juga tidak bisa dibeli oleh masyarakat biasa, namun harus dibeli dengan resep dokter.
Penyimpanan SABU juga tidak boleh sembarangan, melainkan harus disimpan dalam sebuah tempat penyimpanan dengan suhu 2 hingga 8 derajat Celcius.
"Kalau ditaruh di kulkas lalu dibuka suhunya naik menjadi 20 derajat itu akan rusak," tutur Kepala IGD RS Umum Daha Husada, Kediri, Jawa Timur itu.
Lalu, apa yang masyarakat harus lakukan untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah?
Jangan panik
Maha mengingatkan agar masyarakat tidak panik, bahkan jika melihat ular masuk ke dalam rumah.
Jangan panik dan tetaplah diam. Sebab, penglihatan dan pendengaran kebanyakan ular tidak tajam.
Ular biasanya mendeteksi sensor gerak dan panas, sehingga ia tidak akan menyerang objek yang diam.
Bahkan sekalipun kamu sebelumnya bergerak, hentikan gerakanmu. Karena jika kamu bergerak, ular justru akan merasa terancam.
"Ular tidak akan menggigit kalau tidak merasa terancam. Jadi kalau kita tidak mukul, tidak pegang dia tidak akan menggigit," tutur penasehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk gigitan ular itu.
Bersihkan rumah dari makanan ular
Jaga agar rumah tetap bersih, terutama dari makanan ular seperti tikus, katak atau unggas.
Itulah mengapa kita dilarang memelihara unggas, misalnya ayam, di dalam rumah karena berpotensi mengundang ular masuk.