TRIBUNJABAR.ID - Berkeliarannya puluhan ular di Kampung Sawah, RT 02/11, Kelurahan/Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (4/12/2019) lalu membuat heboh masyarakat.
Kehebohan terjadi ular yang berkeliaran itu berjenis ular kobra dan sempat memasuki rumah-rumah warga sekitar.
Petugas Damkar Kabupaten Bogor mendapat laporan ular kobra yang berkeliaran hingga masuk rumah itu mencapai sekitar 20 ekor.
Setelah ditelusuri, Tim Rescue Damkar Kabupaten Bogor menemukan sarangnya termasuk induk ular kobra beserta telur-telurnya di area pemakaman.
• VIDEO Penemuan Sarang Ular Kobra di Makam, 20 Anak Ular Baru Menetas, Cari Makan Masuk Rumah
• Ini Cara Damkar Temukan Sarang Ular Kobra yang Bikin Heboh Warga Karena Puluhan Ular Masuk Rumah
Agustus lalu pun, seorang petugas satuan keamanan (satpam) di Gading Serpong, Tangerang, Banten, meninggal karena gigitan ular welang dan langsung menjadi sorotan masyarakat luas.
Di kalangan masyarakat pun beredar informasi mengenai pencegahan agar ular tidak datang dan masuk ke dalam rumah.
Namun, berhati-hatilah karena tidak semua informasi yang beredar itu benar.
• Detik-detik Ular King Kobra Jumbo Buat Panji Petualang Marah dan Kaget, Beringas dan Gede Banget
• Kunyit Putih Punya Manfaat Luar Biasa, Penawar Bisa Ular hingga Antikanker
Bahkan, tak sedikit informasi yang justru salah.
Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM dikutip dari Kompas.com Senin (26/8/2019), meluruskan beberapa informasi salah yang beredar di masyarakat.
"Ular itu buta dan tuli. Dia tidak bisa lihat ketika dikasih rintangan apapun di rumah kita," kata Maha melalui sambungan telepon, Minggu (25/8/2019).
Informasi lainnya yang dinilai tidak benar adalah mengenai ketersediaan Serum Anti Bisa Ular (SABU).
Pertama, hal yang perlu diutamakan ketika seseorang terkena gigitan ular adalah penanganan pertama yang dilakukan secara tepat, bukan SABU.
Sebab, masih banyak pihak yang salah dalam melakukan penanganan pertama korban gigitan ular, sehingga membuatnya nyawanya tak tertolong.
"Anti-venom bukan sesuatu yang prinsip. Yang prinsip adalah pertolongan," ucapnya.
Kedua, rumah sakit juga tidak bisa dipaksa untuk menyediakan SABU.