Coklat Kita Napak Jagat Pasundan 2025 Meriahkan Milangkala ke-13 Pangandaran

Event seni budaya dari Coklat Kita Napak Jagat Pasundan (NJP) digelar dengan rangkaian kegiatan sejak April 2025.

|
Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar/Padna
SUASANA acara Coklat Kita Napak Jagat Pasundan di Lapangan Grand Pangandaran, Sabtu (15/11/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Gelaran seni budaya Coklat Kita Napak Jagat Pasundan (NJP) kembali hadir dan sukses memeriahkan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. 

Acara kali ini digelar bertepatan dengan peringatan Milangkala ke-13 Kabupaten Pangandaran, menghadirkan ratusan seniman, sanggar, serta tokoh budaya dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Pantauan di lapangan, rangkaian acara berlangsung pada Sabtu (15/11/2025) mulai pukul 15.00 WIB hingga 23.30 WIB. 

Ribuan masyarakat terlihat antusias menyaksikan berbagai pertunjukan etnik yang disajikan secara kolaboratif.

360 Seniman dan 150 Sanggar Tampilkan Karya Terbaik

Event seni budaya dari Coklat Kita Napak Jagat Pasundan (NJP) digelar dengan rangkaian kegiatan sejak April 2025.
Event seni budaya dari Coklat Kita Napak Jagat Pasundan (NJP) digelar dengan rangkaian kegiatan sejak April 2025. (Istimewa)

Perwakilan Coklat Kita Marketing Service RSO Bandung, Michael Simbar atau Jack, menyampaikan, NJP 2025 merupakan satu bentuk apresiasi besar terhadap pelaku seni tradisional di Jawa Barat.

"Rangkaian ini bermuara pada pagelaran di setiap kota sebelum akhirnya Pangandaran dipilih sebagai puncak, menghadirkan 360 seniman terpilih yang mewakili daerah masing-masing," ujar Jack di Lapangan Emerson Grand Pangandaran.

Jack menyebutkan, hampir 150 sanggar terlibat dalam fase Kamonesan NJP yaitu proses penggarapan karya lintas sanggar yang memadukan nuansa etnik dengan sentuhan modern. 

Setiap wilayah menghasilkan karya baru yang dirancang khusus untuk Ngaruat Jagat menjadikan panggung utama NJP sebagai potret harmoni seni budaya Jawa Barat.

Panggung Superbesar dan Kolaborasi Budaya Masif

Perwakilan Six Creative Communication (6CC), Yoga, mengatakan, bahwa puncak NJP 2025 dirancang sebagai sebuah kolaborasi budaya berskala besar yang memusatkan identitas pada tema Pangandaran.

"Semua garapan tahun 2025 mengangkat tema Pangandaran. Kami ingin menunjukkan bahwa seniman Jawa Barat saling mendukung tanpa sekat daerah," katanya.

Untuk menampung ratusan seniman, pihak penyelenggara menyiapkan panggung superbesar berukuran 12 x 16 meter dengan ekstensi lidah panggung sepanjang 12 meter. 

Tata cahaya 50.000 watt LED, visual panggung tematik, serta persiapan teknis sejak 9 November turut memperkuat kemegahan acara.

"Kebutuhannya berbeda dari tahun sebelumnya karena ini bukan garapan satu sanggar, tetapi penggabungan banyak sanggar sekaligus," ucap Yoga.

Doel Sumbang Ikut Meriahkan Panggung NJP

Penyanyi Sunda legendaris, Doel Sumbang, turut memeriahkan panggung NJP. Ia menyampaikan kecintaannya pada Pangandaran yang telah banyak menginspirasi karya-karyanya.

"Banyak banget lagu yang lahir di sini. Setiap memandang alamnya, selalu ada input balik yang menginspirasi saya. Saya berharap NJP tidak pernah berhenti dan bisa digelar setiap tahun," ujarnya.

Bupati Pangandaran Apresiasi Pelestarian Budaya

Bupati Pangandaran, Hj. Citra Pitriyami, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya NJP sebagai bagian dari Milangkala ke-13.

"Kabupaten Pangandaran memiliki kekayaan alam dan seni budaya yang harus dijaga. NJP bukan sekadar hiburan, tapi sarana untuk mengenalkan, menyukai, dan memahami budaya tradisional," kata Citra.

Ia pun menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal di tengah derasnya modernisasi.

"Harapan saya, anak-anak muda tidak hanya menyukai tapi juga melestarikan seni budaya tradisional," ujarnya.

Berkah untuk UMKM Lokal

Kemeriahan NJP juga membawa dampak positif bagi pelaku UMKM setempat. Sumiati (44), pedagang makanan yang berjualan di area acara, mengaku pendapatannya meningkat meskipun hujan sempat turun.

"Alhamdulillah berkah. Semoga Napak Jagat Pasundan bisa digelar setiap tahun di Pangandaran," ucap Sumiati. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved