Berita Viral

Viral Ojek Goceng di Stasiun LRT Harjamukti Depok, Dulu Pengemudi Bisa Dapat Rp200 Ribu dalam 4 Jam

Sebuah video menayangkan ramainya pengemudi ojek goceng di sekitar Stasiun LRT Harjamukti, Depok, menjadi sorotan viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
KOMPAS.com/Hafizh Wahyu Darmawan, Faqiqrah Muharroroh Itsnaini
OJEK GOCENG - Rudianto (56) menyebut ojek goceng di sekitar Stasiun LRT Harjamukti, Depok. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video menayangkan ramainya pengemudi ojek goceng di sekitar Stasiun LRT Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, menjadi sorotan viral di media sosial.

Ojek goceng adalah layanan ojek dengan tarif sangat murah, yakni hanya Rp5.000 sekali jalan untuk jarak tertentu.

Khususnya di Stasiun LRT Harjamukti, ojek goceng biasanya mengantar penumpang dari area parkir atau sekitarnya menuju stasiun, atau sebaliknya.

Dalam video yang beredar viral, sejumlah pengemudi ojek goceng ramai berada di Taman Rekreasi Wiladatika.

Taman Rekreasi Wiladatika sendiri menjadi salah satu lokasi kantong parkir bagi para penumpang LRT yang hendak naik di Stasiun Harjamukti.

Nyatanya, fenomena ojek goceng ternyata sudah ada sejak pertama kali Stasiun LRT Harjamukti diresmikan pada 28 Agustus 2023 silam.

Pengemudi pernah dapat Rp200 dalam 4 jam

Salah satu pengemudi ojek goceng yang beroperasi di Stasiun LRT Harjamukti adalah Rudianto (56).

Baca juga: Viral Debt Collector di Depok Beli Data Debitur Buat Pilih Target di Jalanan, Berikut Fakta-faktanya

Rudianto bercerita, masa awal beroperasinya Stasiun LRT Harjamukti adalah momen paling ramai bagi para pengemudi ojek goceng.

Kala itu, mereka bisa mendapatkan Rp200.000 dalam hanya waktu empat jam di pagi hari.

"Ya, pas masih awal-awal LRT dibangun bisa Rp 200.000 tuh," kata Rudianto, Selasa (12/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Iya, dulu mah kan parkirnya di sini semua (area Taman Rekreasi Wiladatika), orang lagi booming-booming-nya naik LRT," sambung dia.

Para pengemudi mendapatkan rezeki dari lonjakan penumpang karena lokasi parkir kendaraan berada jauh dari stasiun.

Penumpang yang ingin mengejar waktu lebih cepat memilih naik ojek dengan tarif Rp5.000 daripada berjalan kaki.

"Dulu mah dari jam 05.00-09.00 WIB itu enggak putus-putus. Penumpang datang terus. Rasanya nggak sempat istirahat," ujar Rudianto.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved