Kisruh Kebun Binatang Bandung

Kisruh Kebun Binatang Bandung, Wali Kota Farhan Pastikan Minggu Ini Ada Jalan Keluar

Kisruh manajemen lama dan manajemen baru yang terjadi di Kebun Binatang Bandung segera selesai.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Nappisah
JALAN KELUAR KONFLIK - Situasi di pintu masuk Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung, Selasa (1/4/2025). Wali Kota Bandung Farhan memastikan konflik Bandung Zoo akan ada jalan keluar pekan ini. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kisruh manajemen lama dan manajemen baru yang terjadi di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo akibat dualisme pengelolaan dipastikan akan bisa diselesaikan dalam waktu dekat ini.

Dualisme ini adalah antara pengurus lama dan pengurus baru.

Pengurus lama adalah mantan pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) era Bisma Bratakoesoema.

KEBUN BINATANG BANDUNG - Kebun Binatang Bandung telah kembali buka pada Jumat (4/7/2025) setelah pada Kamis (3/7/2025) tutup lantaran ada kisruh internal di mana ada dualisme pengelolaan kebun binatang Bandung.
KEBUN BINATANG BANDUNG - Kebun Binatang Bandung telah kembali buka pada Jumat (4/7/2025) setelah pada Kamis (3/7/2025) tutup lantaran ada kisruh internal di mana ada dualisme pengelolaan kebun binatang Bandung. (Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama)

Sedangkan pengurus baru Yayasan Margasatwa Tamansari di bawah kendali John Sumampouw, orang di balik Taman Safari Indonesia.

Untuk saat ini, operasional Kebun Binatang Bandung masih ditutup sementara oleh pengurus YMT John Sumampouw. 

Bahkan, area di sana sudah dipasang police line dan masih dalam pengawasan pihak kepolisian serta Direktorat Konservasi Kementerian Kehutanan.

Baca juga: Bandung Zoo Tutup, Kebun Binatang Baru Boleh Buka jika Kasus Hukum 2 Mantan Petingginya Sudah Inkrah

"Insya Allah dalam minggu ini sudah ada jalan keluar. Memang banyak hal yang harus diselesaikan," ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan di Balai Kota, Selasa (12/8/2025).

Farhan mengatakan, ada beberapa poin penting yang menjadi perhatian, di antaranya terkait status lahan Bandung Zoo seluas 13,9 hektare yang harus tetap dipertahankan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

"Karena statusnya RTH, maka lahannya harus dijaga. Selain itu, karena termasuk lahan konservasi, hewan-hewan di dalamnya wajib dilindungi," katanya.

Sementara terkait perlindungan hewan, Farhan juga memastikan hingga saat ini masih dalam perawatan dan mendapatkan makanan. 

Apalagi, dengan ditutup police line dan tidak ada kegiatan operasional, hewan itu bisa tenang.

Selain itu keberlangsungan para pekerja juga, kata dia, tetap menjadi perhatian Pemkot Bandung mengingat Bandung Zoo merupakan tempat wisata edukatif yang memang membutuhkan pekerja.

"Selain soal hewan, juga tentang para pekerja. Karena Bandung Zoo tempat wisata, maka pekerjanya harus ada," ucap Farhan.

Sedangkan, untuk pengawasan keamanan, berdasarkan laporan Polsek, kata dia, saat ini telah dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Kebun Binatang Bandung.

Dengan langkah-langkah itu, Pemkot Bandung optimistis persoalan Bandung Zoo dapat segera terselesaikan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan, kesejahteraan hewan, dan keberlangsungan pekerja.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved