Kisah Siswi SD Asal Cirebon Penembus Puncak Ciremai: Kibarkan Merah Putih di Atap Tertinggi Jabar

Fakhria Alyssa Quinn (11), murid kelas VI SDN Sadagori 1 Kota Cirebon, sukses menaklukkan Gunung Ciremai pada Minggu (10/8/2025).

dokumen pribadi
MENDAKI - Fakhria Alyssa Quinn (11), siswi kelas VI SDN Sadagori 1 Kota Cirebon, sukses menorehkan prestasi membanggakan dengan menaklukkan puncak Gunung Ciremai, Minggu (10/8/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON – Semangat kemerdekaan terasa begitu kuat mengalir di dada seorang siswi sekolah dasar asal Kota Cirebon, yang baru saja mencatatkan kisah mengesankan di puncak tertinggi Jawa Barat.

Fakhria Alyssa Quinn (11), murid kelas VI SDN Sadagori 1 Kota Cirebon, sukses menaklukkan Gunung Ciremai pada Minggu (10/8/2025).

Bagi Alyssa, momen ini bukan sekadar pendakian biasa, tetapi juga menjadi langkah awal dalam mewujudkan impian masa kecilnya, sekaligus mengibarkan Bendera Merah Putih di ketinggian, tepat beberapa hari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

Pendakian ini menjadi pengalaman yang sarat makna. Tidak hanya karena ini kali pertama Alyssa menapakkan kaki di jalur gunung, tetapi juga karena ia berhasil mencapai titik tertinggi yang selama ini hanya ia lihat dari kejauhan.

Putri bungsu pasangan Muh Nur, anggota Kodim 0614/Kota Cirebon, dan Rini Iswanti ini mengaku sudah sejak lama ingin merasakan sensasi mendaki.

"Awalnya penasaran sama Gunung Ciremai yang biasa dilihat pagi-pagi."

"Keliatannya indah kalau didaki."

"Keinginan naik gunung sudah dari kecil," ujar Alyssa saat ditemui di SDN Sadagori 1, Senin (11/8/2025).

MENDAKI GUNUNG - Fakhria Alyssa Quinn (11), siswi kelas VI SDN Sadagori 1 Kota Cirebon, sukses menorehkan prestasi membanggakan dengan menaklukkan puncak Gunung Ciremai, Minggu (10/8/2025).
MENDAKI GUNUNG - Fakhria Alyssa Quinn (11), siswi kelas VI SDN Sadagori 1 Kota Cirebon, sukses menorehkan prestasi membanggakan dengan menaklukkan puncak Gunung Ciremai, Minggu (10/8/2025). (Istimewa)

Perjalanan bersejarah itu ia jalani bersama kedua orang tuanya melalui jalur Palutungan, Kabupaten Kuningan. Tanpa persiapan perlengkapan khusus, Alyssa memilih menyiapkan satu hal yang menurutnya paling penting: tekad dan keberanian.

"Sebenarnya nggak nyiapin apa-apa, cuma nyiapin mental sama nyali."

"Awal mendaki nggak ada rasa takut, malah senang," ucapnya.

Perjalanan menuju puncak tidak selalu mulus. Saat melintasi jalur bebatuan tegak di sekitar kawah, rasa lelah sempat menyergap, namun Alyssa menolak untuk berhenti.

"Capek banget, tapi nggak ada rasa mau berhenti. Yang terus nyemangatin mamah."

"Pas nyampe puncak, lihat kawahnya dalam banget, terus lihat sunrise."

"Dalam hati bilang, ‘nggak nyangka bisa sampai puncak Gunung Ciremai’," jelas dia.

Rintangan terbesar justru datang saat ia kerap tergelincir di jalur pendakian. Namun semua kesulitan itu terbayar lunas ketika Bendera Merah Putih akhirnya berkibar gagah di puncak gunung.

"Kalau ada kesempatan lagi, mau naik gunung lagi, ketagihan. Mungkin ke Gunung Papandayan," katanya sambil tersenyum.

Sang ayah, Muh Nur, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Ia menuturkan bahwa perjalanan dimulai dari Ipukan pada Sabtu (9/8/2025) pukul 07.00 WIB. Rute mereka melewati Pos Cigowong, Pos Sanghiang, dan bermalam di Pos 6 Pasanggrahan. Keesokan harinya, pukul 03.00 WIB, perjalanan ke puncak pun dimulai.

"Kami sempat terpisah dengan Alyssa yang ikut rombongan lain, tapi akhirnya bertemu di puncak," ujar Nur.

Baginya, keberhasilan sang putri adalah bukti keteguhan hati yang dibalut rasa cinta tanah air.

"Alhamdulillah, berkat tekad, motivasi dan cita-cita, serta kecintaan pada alam dan jasa para pahlawan kemerdekaan, semua rintangan bisa dilalui dengan aman."

"Bendera Merah Putih dapat dikibarkan oleh Alyssa di puncak Gunung Ciremai," ucap pria yang akrab disapa Kang Nur itu.

Ia pun berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda.

"Semoga semangat Alyssa menginspirasi generasi muda untuk berani mengejar mimpi melalui cara-cara positif," jelas dia.

Gunung Ciremai sendiri merupakan ikon alam Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut.

Berada di perbatasan Kabupaten Kuningan, Majalengka, dan Cirebon, gunung stratovolcano ini menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Puncaknya yang memiliki kawah besar menawarkan panorama memukau, mulai dari sunrise yang memancar di ufuk timur, hamparan pegunungan, laut biru yang jauh di kejauhan, hingga perbukitan hijau yang membentang 360 derajat.

Selain keindahan alamnya, Gunung Ciremai juga menyimpan kisah perjuangan kemerdekaan, menjadikannya bukan hanya destinasi favorit para pendaki, tetapi juga simbol sejarah yang layak dijaga.
 
 
(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto)
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved