Heboh Mahasiswa Baru UTM Diduga Diculik dan Dianiaya Senior usai Protes Pungli, Kampus Buka Suara

Seorang mahasiswa baru Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berinisial MM (18), diduga diculik dan dianiaya oleh seniornya.

(KOMPAS.com/Repro (Rahem). )
DUGAAN PERUNDUNGAN - Suasana PKKMB di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Selasa (5/8/2025). -- Seorang mahasiswa baru UTM berinisial MM (18), diduga diculik dan dianiaya oleh seniornya setelah protes pungli. 

"Setelah masuk, ternyata ada senior fakultasnya di dalam mobil itu," ungkapnya. 

Korban lalu dibawa ke rumah indekos pelaku yang jaraknya sekitar 500 meter dari UTM. Korban lalu di masukkan ke dalam kamar dan mulai diintimidasi oleh tiga orang pelaku. 

Baca juga: Pilu Revan Putus Sekolah Akibat Anemia Plastik, Kini Hidup Bersama Nenek Angkat, Ibu TKI di Malaysia

"Tak berselang lama, ada satu senior kampusnya berinisial MF datang dan ikut merundung keponakan saya," ungkapnya.

Selain itu, korban dituding sebagai pihak yang memprovokasi terkait adanya protes dugaan pungli yang diduga dilakukan LO dalam PKKMB, Selasa, lalu.

Pelaku mengancam akan terus mengganggu korban selama kuliah di kampus tersebut.

"Lalu MF itu menyodorkan kertas ke keponakan saya yang bertuliskan pernyataan yang isinya bahwa keponakan saya tidak akan mengulangi lagi adanya protes dan meminta maaf serta bersedia dihukum jika mengulangi. Itu yang harus ditandatangani keponakan saya," jelasnya.

Akan tetapi, setelah menandatangani kertas itu, salah sat pelaku lain meminta korban untuk bertaggungjawab atas aslah satu panitia yang jatuh dari panggung pada Selasa.

"Lalu keponakan saya ditantang untuk duel atau dilaporkan ke polisi. Namanya anak baru kan takut, akhirnya memilih duel," imbuhnya. 

Sebelum aksi duel itu dimulai, korban diduga dipukul terlebih dahulu di bagian kepala. Korban ketakutan dan memilih untuk dipukuli.

"Keponakan saya takut jadi pilih tidak melawan. Disitu untuk identitas pelaku yang memukul tidak tau, tapi yang menonton dan jadi wasitnya itu senior kampusnya," ungkapnya.  

Perundungan itu dialami korban hingga satu jam lebih. Usai korban mengalami bocor di kepala dan lebam, pelaku menyuruh korban mandi agar darah di tubuh korban hilang. 

"Setelah itu, sekitar pukul 19.30 keponakan saya baru dipulangkan. Kami yang mengetahui kejadian itu langsung mengobati korban, kepalanya dijahit," imbuhnya. 

Ia bersama korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bangkalan pada hari kamis (7/8/2025). 

Laporan itu tertuang dalam surat tanda terima laporan nomor STTLP/8/150/VB/2025/SPKT/Polres Bangkalan/Polda Jawa Timur.

Baca juga: Anak Pedagang Sayur Dianiaya Senior di MAN Kota Tegal, Dikurung di Toilet, Sang Ibu Tuntut Keadilan

Penjelasan Kampus

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved