Pipinos: Dari Bakery Rumahan Jadi Restoran Berkonsep New American di Bandung
Suasana Pipinos Bakery and Resto ini cukup menarik karena dikemas dengan konsep new american.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bagi penggemar cookies, pasti tidak asing lagi dengan Pipinos yang sempat viral karena menghadirkan cookies yang lembut dan kualitas rasanya yang menggugah selera.
Usaha yang dahulu dimulai dari sebuah dapur apartemen di Ciumbuleuit, kini semakin berkembang dengan hadirnya Pipinos Bakery and Resto yang berada di Jalan Ciumbuleuit No 85, Kota Bandung.
Suasana Pipinos Bakery and Resto ini cukup menarik karena dikemas dengan konsep new american.
Co Founder Pipinos, Fiona Ekaristi menceritakan perjalanan membangun Pipinos bersama rekannya Mohamad Fadli yang mulai menjajakan cookies buatan sendiri secara online.
Tanpa latar belakang di bidang kuliner, perempuan yang akrab disap Pipin ini belajar otodidak dari buku resep, kursus singkat, dan sumber daring.
“Kami mulai buka di Ciumbuleuit sejak 2023, tapi untuk mulai Pipinos, kami hadir sejak 2018 yang hanya menjual kue. Dapur kami sempat berpindah-pindah tapi akhirnya sudah punya central kitchen untuk melayani pesanan kafe dan restoran lain,” kata Pipin saat ditemui di Pipinos Bakery and Resto, Sabtu (9/8/2025).
Pipin mengatakan pada 2023, Pipinos memulai membuka store dengan konsep bakery kafe namun setelah melihat pola kunjungan yang cenderung lama di kafe, pada akhir 2024 mereka mulai merancang konsep baru, restoran.
“Kalau kafe, orang nongkrong lama dan perputaran meja lambat, sedangkan restoran memberi peluang melayani lebih banyak pengunjung,” ujar Pipin.
Area yang dulu identik sebagai tempat kerja sambil ngopi, kini diubah menjadi ruang hangat untuk santap keluarga, lengkap dengan fasilitas ramah anak seperti changing table di toilet dan area non-smoking meski berada di luar ruangan.
Ciri khas lain adalah open kitchen dan open bar yang mengundang interaksi antara pengunjung dan kru dapur.
“Kami ingin dapur selalu bersih karena pengunjung bisa melihat langsung prosesnya. Konsep ini membuat suasana terasa lebih akrab, seolah makan di rumah teman sendiri,” kata Pipin.
Sementara itu Fadli mengatakan visi new american ini dibawa oleh Head Chef Kemal, yang pernah menimba ilmu dan bekerja di New York selama lebih dari setahun.
New American cuisine sendiri lahir dari peleburan budaya imigran di Amerika, menonjolkan prinsip farm-to-table, penggunaan bahan segar musiman, dan kreativitas dalam memadukan cita rasa berbagai bangsa.
“Kami pun menerjemahkan konsep ini menjadi menu yang memadukan sentuhan western, nuansa Asia, hingga rasa khas Indonesia, namun dengan penyajian modern. Hidangan yang disajikan pun beragam mulai dari olahan unggas, boga bahari, hingga opsi vegan dan bebas gluten,” ucap Fadli.
Pemkot Bandung Pastikan Sekolah Swasta Tetap Eksis, Erwin: Saya Siap Bantu, Jangan Tunggu Viral |
![]() |
---|
Pasar Kreatif Bandung 2025 Dibuka: Pesta UMKM di 8 Mal, Gerakkan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata |
![]() |
---|
Polemik Royalti Musik, Kemenkum Jabar Tegaskan Bukan Pajak, Sepenuhnya untuk Pencipta Lagu |
![]() |
---|
Rangkaian Acara Hari Jadi ke-215 Kota Bandung, Ada 4 Agenda Utama Termasuk Bandung Great Sale 2025 |
![]() |
---|
Kormi Jabar Sukses di Fornas VIII, Pemprov Jabar Beri Bonus Tambahan, KDM: Rp 1 Miliar Cukup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.