Pemkot Bandung Pastikan Sekolah Swasta Tetap Eksis, Erwin: Saya Siap Bantu, Jangan Tunggu Viral

Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengakui pentingnya kehadiran sekolah swasta dalam ekosistem pendidikan di Kota Bandung.

dian herdiansyah/tribun jabar
ILUSTRASI SEKOLAH SWASTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen untuk terus mendukung keberlangsungan sekolah swasta serta memperkuat pendidikan karakter bagi peserta didik. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen untuk terus mendukung keberlangsungan sekolah swasta serta memperkuat pendidikan karakter bagi peserta didik.

Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengakui pentingnya kehadiran sekolah swasta dalam ekosistem pendidikan di Kota Bandung.

Sebab, menurut dia, dari total kuota 36.666 siswa tingkat SD, hanya 24 ribuan siswa yang diterima di sekolah negeri, sedangkan sisanya rata-rata memilih jalur pendidikan alternatif seperti pesantren dan sekolah swasta.

Baca juga: Legislator PKB Nilai Gugatan PTUN Alarm Buruknya Komunikasi Gubernur dengan Sekolah Swasta

"Kami sudah berdiskusi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Asda I dan Kepala Dinas Pendidikan, kemudian menyepakati bahwa sekolah swasta harus tetap hidup, tidak boleh dibiarkan mati," ujar Erwin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/8/2025).

Ia mengatakan, Pemkot Bandung juga telah menetapkan klasifikasi sekolah swasta dalam empat tipe, dari mulai tipe A hingga D.

Bahkan, turut memberikan dukungan khusus pada tipe C dan D agar tetap mampu melayani pendidikan, terutama dari sisi pembiayaan dan kesejahteraan guru.

Selain itu, kelompok Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) seharusnya lebih banyak diarahkan kepada siswa yang masuk ke sekolah swasta.

Erwin juga menekankan pentingnya integritas dan keikhlasan para kepala sekolah dalam menjalankan amanah kepemimpinan di lembaga pendidikan.

Pihaknya mengajak para kepala sekolah di Kota Bandung untuk meniatkan tugasnya sebagai bentuk sedekah dan amal jariyah.

"Kepala sekolah itu bukan sekadar jabatan administratif, karena menjadi pemimpin yang membentuk generasi berilmu, sehingga jika memiliki waktu, perhatian, dan tenaga yang berlebih, maka diniatkan sebagai sedekah untuk keberlangsungan ilmu," kata Erwin.

Baca juga: Kepala SMA dan SMK Swasta Bandung-Cimahi Kompak Dukung PAPS, Tegaskan Beda Sikap dengan FKSS Jabar

Sementara terkait isu penahanan ijazah dan kendala administrasi lain yang masih sering terjadi, Erwin meminta para kepala sekolah untuk membuka jalur komunikasi lebih awal dengan Dinas Pendidikan.

Pihaknya pun menekankan pentingnya penyelesaian masalah secara kolaboratif, bukan melalui media sosial atau polemik publik.

"Kalau ada kendala, tolong dibicarakan dulu dengan dinas. Kalau tidak bisa terselesaikan, saya siap bantu. Jangan tunggu viral dulu baru cari solusi," ujar Erwin.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved