Sosok Irjen Karyoto, Besan Dedi Mulyadi yang Diangkat Jadi Kabaharkam Polri, Ini Rekam Jejaknya
Irjen Karyoto mendapatkan mandat dalam mutasi terbaru, menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Karyoto mendapatkan mandat dalam mutasi terbaru, menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Dilansir dari Tribunnews, Divisi Baharkam Polri memiliki tugas dalam membina, menjaga, dan meningkatkan stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat.
Irjen Karyoto sebelumnya menempati posisi sebagai Kapolda Metro Jaya.
Kini, posisi tersebut itu akan diisi oleh Inspektur Jenderal Asep Edi Suheri yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Sementara, posisi Kabaharkam Polri sebelumnya ditempati oleh Komisaris Jenderal (Komjen) Fadil Imran yang kini menjadi Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.
Posisi Kabaharkam Polri sendiri memang diisi oleh perwira tinggi berpangkat Komjen. Dengan demikian, Karyoto akan naik pangkat satu tingkat.
Adapun, mutasi jabatan ini tertuang dalam surat telegram (TR) Kapolri dengan nomor ST/1186/VIII/KEP/2025 dan ST/1764/VIII/KEP/2025.
Lantas, seperti apa sosok Irjen Karyoto?

Baca juga: Jejak Karier Cemerlang Irjen Karyoto, Besan Dedi Mulyadi yang Naik Pangkat: Jabat Kabaharkam Polri
Irjen Karyoto lahir di Pemalang, Jawa Tengah, pada Oktober 1968.
Pada 1990, Irjen Karyoto menamatkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).
Selama perjalanannya, ia telah menduduki berbagai posisi penting, mulai dari Kapolres Ketapang (2008), Kasubbid Infodata Kominter Set NCB Interpol (2009), Penyidik Utama Tk. II di Bareskrim Polri (2010), dan Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri (2011).
Karier Karyoto terus menanjak, dan ia dipercaya untuk mengemban tugas-tugas strategis seperti Kapolresta Barelang (2012), Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY (2014), Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri (2015), Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN (2016), dan Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri (2018).
Kemudian, Wakapolda Sulawesi Utara (2018), Wakapolda DIY (2019), Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK (2020), dan terbaru Kapolda Metro Jaya (2023).
Namanya mulai dikenal publik ketika pada 2020, ia ditunjuk sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selama tiga tahun menjabat, Karyoto menangani kasus-kasus korupsi besar, seperti kasus ekspor benih lobster yang melibatkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta skandal bantuan sosial Covid-19 yang menjerat mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara.
Kebijakan Rombel Digugat 8 Oerganisasi, Disdik Jabar Optimis Menang: Angka Anak Putus Sekolah Tinggi |
![]() |
---|
Banjir Rob, Warga Eretan Indramayu Ingin Dibuatkan Tanggul, Pemerintah Justru Buat Rumah Panggung |
![]() |
---|
Digugat 8 Organisasi SMA Swasta, Dedi Mulyadi Malah Senang: Mencerminkan Gubernur Bekerja |
![]() |
---|
Gugatan Kebijakan Dedi Mulyadi Sudah Dilayangkan, FKKS Kota Cirebon Tambah Upaya 'Jalur Langit' |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bongkar Fakta Pendidikan di Jabar setelah Digugat Organisasi Sekolah Swasta ke PTUN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.