Cuaca Ekstrem sejak Juli 2025 Tak Halangi Nelayan Pangandaran Melaut, Omzet TPI Tembus Rp10,4 Miliar

Aktivitas itu berdampak langsung pada nilai transaksi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), khususnya di KUD Minasari Pangandaran.

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
Padna/Tribun Jabar
KAPAL NELAYAN - Perahu nelayan terparkir di PPI Cikidang Pangandaran. Cuaca ekstrem sempat melanda perairan Kabupaten Pangandaran sejak akhir Juli 2025, namun nelayan tetap nekat melaut demi memenuhi kebutuhan ekonomi. 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Meski cuaca ekstrem sempat melanda perairan Kabupaten Pangandaran sejak akhir Juli 2025, sejumlah nelayan tetap nekat melaut demi memenuhi kebutuhan ekonomi. 

Aktivitas itu berdampak langsung pada nilai transaksi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), khususnya di KUD Minasari Pangandaran.

Sekretaris Koperasi Unit Desa atau KUD Minasari, Datam Sutarjo, mengatakan, memang cuaca buruk hujan deras angin kencang sempat menghambat aktivitas penangkapan ikan. 

Meskipun demikian, hasil penjualan ikan (raman) tetap menunjukkan tren positif.

"Walaupun ada cuaca ekstrem, nelayan masih mendapatkan hasil tangkapan. Malah, dalam dua hari terakhir di akhir Juli, penjualan sempat menembus angka Rp 500 juta lebih," ujar Datam melalui WhatsApp, Senin (5/8/2025) pagi.

Secara akumulatif, nilai penjualan hasil tangkapan laut di TPI Minasari hingga akhir Juli 2025 telah mencapai Rp 10,4 miliar. 

Jumlah itu masih jauh dari target tahunan sebesar Rp 30 miliar."Dengan sisa waktu enam bulan, kami optimistis target itu bisa tercapai. Tapi, dengan catatan produksi berjalan normal dan kebocoran transaksi di luar TPI bisa diminimalisir," katanya.

Ia berharap, pemerintah lebih intensif melakukan pengawasan terhadap praktik penjualan hasil tangkapan di luar TPI resmi. Karena, hal itu masih marak terjadi.

"Masih ada nelayan atau bakul yang menjual hasil tangkapan di luar TPI, ini jelas merugikan. Kami harap ada pengawasan lebih ketat," ucap Datam.

Menurut Datam, harga sejumlah komoditas laut dinilai masih stabil. Ikan bawal putih ukuran B masih menjadi primadona dengan harga mencapai Rp 400 ribu per kilogram.

"Kalau harga udang tiger itu dijual sekitar Rp 350 ribu per kilogram. Komoditas udang rebon juga tetap bertahan asalkan kualitasnya terjaga," ujarnya. *

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved