Dinkes Pangandaran Akan Periksa Kesehatan Siswa, Ada 13 Indikator Termasuk Deteksi Anemia

Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akan laksanakan Program Cek Kesehatan Gratis bagi pelajar yang tersebar di seluruh wilayahnya. 

Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama/arsip
ILUSTRASI PEMERIKSAAN KESEHATAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akan laksanakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar yang tersebar di seluruh wilayahnya.  

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akan laksanakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar yang tersebar di seluruh wilayahnya. 

Program ini dikabarkan akan dimulai pada 4 Agustus 2025. Pemeriksaan akan dilakukan semua Puskesmas di Kabupaten Pangandaran.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, mengatakan, pelaksanaan program ini akan melibatkan semua puskesmas, termasuk dalam hal sosialisasi kepada sekolah-sekolah, baik secara langsung maupun daring.

"Program CKG ini akan dimulai serentak. Seluruh puskesmas akan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis untuk para pelajar," ujar Yadi kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Minggu (3/8/2025) siang.

Dari total sekitar 65.153 pelajar berusia 7 hingga 17 tahun di Pangandaran, Dinkes menargetkan 50 persen di antaranya atau sekitar 32.576 pelajar mengikuti layanan pemeriksaan gratis tersebut.

Baca juga: Menikmati Sensasi Pedas dan Panas Ikan Bakar Cobek Coet di Warung Rock N Rol Padaherang Pangandaran

"Jadi, seluruh tenaga medis di puskesmas akan dikerahkan untuk mendukung kelancaran program ini," katanya.

Ia pun memastikan kesiapan fasilitas pendukung mulai dari sarana, prasarana, hingga ketersediaan bahan medis habis pakai (BMHP).

"Pemeriksaan dilakukan dengan 13 indikator, meliputi status gizi, tekanan darah, kadar gula, tinggi dan berat badan, kondisi mata, telinga, gigi, hingga deteksi anemia," ucap Yadi.

Khusus bagi remaja putri, terutama di jenjang SMP dan SLTA, akan dilakukan pemantauan tambahan untuk status gizi. 

Baca juga: Bendungan Matras Pangandaran: Destinasi Wisata Peninggalan Belanda dengan Keasrian Alam

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan anemia dan masalah kesehatan reproduksi sejak dini.

Dalam pelaksanaan CKG, Dinas Kesehatan Pangandaran menurunkan tim medis lengkap dari berbagai profesi di antaranya, dokter, bidan, perawat, petugas promosi kesehatan, hingga tenaga medis lain yang relevan sesuai dengan indikator pemeriksaan.

Yadi berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran dan derajat kesehatan para pelajar di Pangandaran.

"Sekaligus melakukan deteksi dini terhadap masalah kesehatan yang mungkin dialami anak-anak," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved