Melihat Mewahnya Prototype Angkot Pintar yang Segera Mengaspal di Bandung, Sekali Cas Jalan 200 Km
Prototype angkutan kota (angkot) pintar segera mengaspal di Kota Bandung dalam waktu dekat ini.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
"Kemudian yang berikutnya masalah pengecasan kita bisa atur. Kalau mobil-mobil yang dirancang secara internasional tentu kan infrastruktur pengecasan di negara-negara lain sudah oke ada charging station sudah tersedia di mana-mana," kata Masrah.
Sedangkan, khusus di Indonesia apalagi di Kota Bandung hingga saat ini belum banyak stasiun kendaraan pengisian listrik umum (SKPLU). Sehingga, pihaknya merancang mobil ini agar baterainya bisa dicas di rumah.
"Jadi implementasinya, setiap angkot ini akan diberikan wall charging. Kemudian minta PLN untuk melakukan pemasangan satu fasa di setiap pulnya, nanti bisa mengecas dengan daya tidak perlu besar. Tapi cukup dengan 6.000 watt, itu sudah bisa sampai 5 sampai 6 jam," ucapnya.
Menurutnya, dengan kapasitas baterai sebesar itu, maka angkot ini bisa beroperasi dari pagi hingga malam hari dengan satu kali pengecesan. Sebab, kekuatan baterai pada mobil ini sudah dirancang agar bisa tahan lama.
"Jadi selesai beroperasi di mulai pagi sampai malam hari, baru ngecas lagi jam 9 malam. Nah paginya kan sudah pasti penuh lagi, terus bisa beroperasi dengan jarak 200 kilometer," kata Masrah.
Ia mengatakan, baterai ini dibuat seadaptif mungkin, sehingga jika mengalami kerusakan pada selnya setelah pemakaian sampai 5 tahun, maka tidak perlu mengganti pack-nya. Cukup hanya mengganti selnya.
Baca juga: Organda Sambut Baik Gagasan Angkot Pintar, Minta Pemkot Bandung Tegas dan Jelas
"Jadi hanya sel yang bisa diganti dan harganya itu enggak sampai Rp 1 juta satu sel. Beda sama mobil-mobil yang besar kan jadi dia harus ganti pack yang harganya memang lebih dari setengah harga mobil," ujarnya.
Sementara untuk harga mobil tersebut, kata dia, akan dibanderol di bawah dari Rp 400 juta agar jika nantinya digunakan sebagai angkot, setorannya masih tetap bisa tercover dari pendapatannya.
Masrah mengatakan, PT Marlip bertugas untuk membuat prototype, kemudian nantinya akan dipresentasikan kepada pihak pengelola dan pihak pengambil kebijakan atau Pemkot Bandung. Lalu, jika ini disetujui maka pihaknya akan melakukan proses produksi massal.
"Saat ini kami sudah menjejaki berbagai bentuk kerja sama mulai dari memproduksi body, karoseri, sasis, dan sistem bergerak. Kami sudah ada MoU dengan Krakatau Steel, dan sudah ada kerja sama dengan beberapa karoseri-karoseri yang ada di Kota Bandung," ucap Masrah.
Untuk satu unit mobil ini, kata Masrah, ada 1.867 item komponen. Banyaknya komponen ini bisa melibatkan UKM kurang lebih sekitar 155 di Kota Bandung seperti memproduksi karet per, jok, dan lain sebagainya.
"Kalau untuk memenuhi Kota Bandung saja kemarin saya hitung itu bisa sampai 6.000 lebih tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi massal Angklung ini," katanya.
Masrah mengatakan, produksi mobil ini dinisiasi oleh tiga koperasi, yakni Kobanter Baru, Kebutri, dan Kopamas. Namun, untuk melakukan produksi massal tetap harus menunggu keputusan dari Pemkot Bandung sebagai pengambil kebijakan.
"Setelah ada keputusannya, kita akan produksi massal dan kita sudah siap produksinya. Tapi, ini koperasi yang banyak memberi masukan. Dimintanya seperti ini kita adaptasi supaya angkutan ini betul-betul fungsional sesuai dengan apa yang mereka inginkan," ujar Masrah. (*)
Kemenangan Depan Mata Persib Buyar, Sosok Tak Terduga Jadi Sasaran Kekecewaan Bobotoh |
![]() |
---|
Jadwal Persib Bandung Selanjutnya setelah Ditahan Imbang Lion City Sailors, Bertandang ke Kanjuruhan |
![]() |
---|
GIIAS Bandung 2025, Perkuat Posisi Strategis Jabar dalam Industri Otomotif Nasional |
![]() |
---|
KELAS, Teja Paku Alam Lakukan Penyelamatan Emas, Lion City Gagal Cetak Gol |
![]() |
---|
GOOOLL Saddl Ramdanni Nyekor, Persib Unggul 1-0 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.