Pemprov Jabar Sediakan Platform GLIK untuk Memudahkan Pencari Kerja dan Perusahaan

Pemprov Jabar menyediakan platform digital bernama Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan (GLIK) untuk memudahkan para pencari kerja dan perusahaan.

tangkapan layar laman GLIK
PLATFORM GLIK - Foto tangkapan layar laman GLIK. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyediakan platform digital bernama Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan (GLIK) untuk memudahkan para pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan karyawan. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyediakan platform digital bernama Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan (GLIK) untuk memudahkan para pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan karyawan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengatakan platform tersebut dapat dimaksimalkan dengan tetap proaktif, saat mengikuti proses rekrutmen yang dilakukan oleh penyedia lapangan kerja.

Saat ini sudah ada 97 ribu pelamar yang memasukkan Curriculum Viate (CV) ke dalam platform GLIK.

"Ternyata potensi pencari kerja dengan pemberi kerja ini belum optimal interaksinya, kalau tidak ada interaksi kan tetap saja sulit," ujar Herman, Kamis (31/7/2025).

Herman meminta kepada para pencari kerja agar proaktif, ketika sudah menginput lamaran coba menghubungi perusahaan bersangkutan. 

Baca juga: Terpesona Kota Bandung, Julio Cesar Juga Sebut Beda Persib Dengan Tim yang Dulu Ia Perkuat

Pun demikian dengan perusahaan yang pemberi lowongan kerja. Jika sudah ada yang masuk kriteria, dapat mengundang para pelamar sebagai tindak lanjut.

"Kan harusnya pada saat ada 97.000 (pencari kerja) dan ada 9.000 lowongan kerja tinggal diambil saja dari 97.000 itu yang dirasa memenuhi syarat, diundang, diproses, seleksi, langsung direkrut. Nah, faktanya ternyata tidak serta-merta," katanya.

Jangan sampai, kata dia, platform ini hanya dijadikan tempat untuk saling menyimpan data saja. 

"Harusnya kan pencari kerjanya proaktif, profil perusahaannya di tracking, kan di sana ada profil perusahaannya, bisa kirim email, bisa kontak dan lain sebagainya," katanya.

Dikatakan Herman, platform ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pencari kerja agar tidak lagi berbondong-bondong datang membawa lamar ke perusahaan. Sekaligus memudahkan perusahaan dalam melakukan rekrutmen tenaga kerja.

"Misal nanti BYD butuh 6.000 (tenaga kerja) Ini kan ada 97.000 di platform. Ambil aja di 97.000, bisa di tracking kemudian diambil, langsung diundang. Kalau butuhnya 6.000 tapi yang memenuhi syarat ada 10.000, undang Rp10.000. Kan tidak usah bursa konvensional sehingga yang 10.000 langsung dites, dibawa 6.000," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Seni Teater ISBI Bagikan Pengalaman Rasakan Kuliah di Spanyol dari Program IISMA

Selain menjadi wadah bagi para pencari kerja, platform GLIK juga diharapkan dapat meminimalisir praktik pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum HRD didalam perusahaan.

Sebab, kata dia, masih banyak perusahaan di Jawa Barat yang tidak terbuka dalam melakukan proses rekrutmen tenaga kerja.

"Kalau ingin kerja harus "X" rupiah. Itu oknum loh ya sekali lagi. Ada perusahaan-perusahaan yang di dalamnya ada oknum di HRD yang tidak mau terbuka dalam rekrutmen pegawai. Kenapa? Kalau tidak terbuka kan bisa tertutup, bisa transaksi di bawah meja. Itu tidak boleh," ucapnya. (*)
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved