Lucky Hakim Sambut Rencana Dedi Mulyadi Ambil Alih RSUD MA Sentot: Indramayu Barat Bukan Anak Tiri

Lucky menilai dukungannya ini berlandaskan pada sejumlah alasan konkret, kondisi pelayanan RSUD MA Sentot yang selama ini belum optimal.

TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Suasana RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, Rabu (20/12/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU – Rencana pengambilalihan pengelolaan RSUD MA Sentot Indramayu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat memunculkan optimisme baru bagi masyarakat Indramayu Barat.

Wacana tersebut terungkap dalam rapat resmi yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat serta Bupati Subang beberapa waktu lalu.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, turut memberikan pandangan terkait langkah ini. Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap keputusan yang diinisiasi Dedi Mulyadi agar rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu itu bisa berada di bawah pengelolaan Pemprov Jawa Barat.

“Berarti kita akan kehilangan aset daerah? Tidak juga, kalau kita lihat memang asetnya berpindah dari kabupaten menjadi provinsi tapi bagi masyarakat ini menjadi kabar baik karena pengelolaannya pasti akan lebih maksimal,” ujarnya kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Senin (28/7/2025).

Lucky menilai dukungannya ini berlandaskan pada sejumlah alasan konkret. Salah satunya adalah kondisi pelayanan RSUD MA Sentot yang selama ini belum berjalan optimal dan justru berujung pada kerugian keuangan.

Selama ini, Pemkab Indramayu harus secara rutin mengucurkan dana dari APBD untuk menopang operasional rumah sakit tersebut, sementara pemasukan yang kembali kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) nyaris tidak ada.

“RS Sentot itu adalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), jadi milik daerah yang menghasilkan uang untuk pembangunan dirinya sendiri. Tapi pada praktiknya ada hal-hal yang tidak bisa kita banggakan karena pelayanannya tidak optimal, dari sisi finansial juga punya hutang, bahkan sering kita top up dari APBD,” katanya.

WAWANCARA - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Kamis (24/7/2025). Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia (lanjut usia) di Kabupaten Indramayu tengah digodok oleh pemerintah daerah.
WAWANCARA - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Kamis (24/7/2025). Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia (lanjut usia) di Kabupaten Indramayu tengah digodok oleh pemerintah daerah. (Tribun Cirebon/ Handhika Rahman)

Oleh karena itu, saat ada tawaran dari Pemprov Jawa Barat untuk mengambil alih pengelolaan, pihaknya menilai langkah ini sebagai peluang yang patut disambut baik.

Bahkan, Lucky membayangkan bahwa setelah berada di bawah kendali Pemprov, RSUD MA Sentot Indramayu bisa berkembang sejajar dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Bandung.

Ia optimistis, jika hal itu terwujud, rumah sakit tersebut akan menjadi kebanggaan baru bagi masyarakat Indramayu, khususnya di wilayah barat. Dengan dukungan fasilitas modern dan tenaga medis lengkap, pelayanan kesehatan di kawasan tersebut diyakini akan semakin berkualitas.

“Ini adalah wujud nyata pembangunan Indramayu bagian barat. Karena rumah sakit ini akan bisa menampung masyarakat Indramayu plus masyarakat di luar Indramayu,” ujar Lucky.

Ia juga menilai, peningkatan kualitas layanan kesehatan akan berdampak pada tumbuhnya aktivitas ekonomi. Jumlah pasien yang berobat di RSUD MA Sentot diperkirakan akan terus meningkat, memicu pergerakan roda perekonomian di sekitar kawasan.

Pemerintah Kabupaten Indramayu pun siap mendukung dengan menyiapkan infrastruktur penunjang seperti pembangunan hotel, pasar, dan fasilitas lain yang bisa memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal.

“Nanti kita juga akan bangun pasar yang besar juga di Patrol, pasarnya kita benahi, kita bangun. Sehingga Patrol akan jadi pusat ekonomi yang baru dan jangkarnya RSUD MA Sentot yang diambil alih oleh provinsi,” ungkapnya.

Lucky menegaskan bahwa masyarakat Indramayu Barat kerap merasa dianaktirikan dalam pembangunan. Karena itu, ia memandang kesempatan ini harus disambut antusias sebagai momentum kebangkitan wilayah tersebut.

“Indramayu Barat dijadikan anak tiri terus, jadi ketika ada kesempatan kita dukung dan masyarakat Indramayu bisa menyambutnya dengan senang dan bangga karena punya rumah sakit besar,” ujar Lucky Hakim.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved