Bupati Pangandaran Ungkap Alasan Tak Temui Massa Unjuk Rasa, Sayangkan Ada Perusakan

Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Citra Pitriyami, angkat bicara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Forum Bening Benih Lobster (BBL). 

Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar/Padna
ANGKAT BICARA - Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Citra Pitriyami, angkat bicara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Forum Bening Benih Lobster (BBL) Pangandaran. Unjuk rasa yang berlangsung Kamis (24/7/2025) berujung anarkis. 

"Jadi semua kegiatan mengacu ke Permen KP Nomor 7. Soal kuota budi daya, pengawasan, dan SKAB, itu harus benar-benar didalami dan dikaji secara menyeluruh," ucapnya.

Ricuh

Saat terjadi unjuk rasa, massa yang awalnya menuntut penerbitan SKAB berubah menjadi beringas setelah tidak berhasil bertemu langsung Bupati Pangandaran.

Baca juga: Benih Bening Lobster Senilai Rp 25 Miliar Nyaris Diselundupkan, Polisi Tak Tahu Akan Dibawa ke Mana

Eskalasi kemarahan massa memuncak dengan tindakan anarkis, termasuk perusakan gerbang pendopo dengan menggunakan satu perahu nelayan.

Mereka kemudian merusak satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) yang disiagakan di lokasi. Massa mengamuk dengan memecahkan kaca dan merusak bodi kendaraan itu dengan lemparan benda keras.

Polres Sukabumi bersama unsur Dinas Kelautan dan Perikanan serta TNI langsung melakukan pelepas liaran benur hasil tangkapan di teluk Palabuhanratu, Jumat (26/3/2021).
Polres Sukabumi bersama unsur Dinas Kelautan dan Perikanan serta TNI langsung melakukan pelepas liaran benur hasil tangkapan di teluk Palabuhanratu, Jumat (26/3/2021). (TRIBUN JABAR / M RIZAL JALALUDIN)

Situasi yang hampir tak terkendali akhirnya berhasil diredam setelah Kapolres Pangandaran, Andri Kurniawan, yang turun langsung ke lapangan.

Kapolres baru itu menyampaikan seruan menenangkan dan mengajak massa berdialog lewat pelantang.

"Saudara-saudaraku, tolong dengarkan saya! Kami siap memfasilitasi dan mendukung, baik pemerintah maupun masyarakat, khususnya para nelayan," ujar Andri di hadapan kerumunan massa.

Ia pun mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas daerah. "Saya titip, semoga Pangandaran tetap kondusif. Kami siap mengawal proses ini hingga ada solusi. Mari kita selesaikan dengan cara yang terhormat, bukan dengan perusakan," katanya.

Seruan Kapolres baru itu perlahan berhasil menenangkan massa setelah berdiskusi singkat dengan koordinator lapangan dan memberikan jaminan pengawalan terhadap aspirasi nelayan. Dan akhirnya, satu persatu massa membubarkan diri. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved