Wargi Bandung, Ini Jalur Alternatif selama Jembatan Citarum Baru Dayeuhkolot Diperbaiki

Rekayasa lalu lintas ini diterapkan untuk mengurai kemacetan dan menjaga kelancaran arus kendaraan selama proses perbaikan Jembatan Citarum Baru

Tribun Jabar/ Adi Ramadhan
JEMBATAN DITUTUP - Jembatan Citarum Baru, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, ditutup sementara selama sedang diperbaiki yang akan berlangsung dari 26 Juli hingga 6 September 2025 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polresta Bandung memberlakukan pengalihan arus lalu lintas di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyusul dimulainya perbaikan Jembatan Citarum Baru.

Rekayasa lalu lintas ini diterapkan untuk mengurai kemacetan dan menjaga kelancaran arus kendaraan selama proses perbaikan yang direncanakan berlangsung mulai 26 Juli hingga 6 September 2025.

Polresta Bandung telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif yang dapat digunakan pengendara dari berbagai arah, termasuk dari Kota Bandung, Baleendah, Banjaran, hingga Majalaya.

Baca juga: Jembatan Dayeuhkolot Bandung Ditutup Mulai 26 Juli 2025, Perbaikan Butuh Waktu 3 Bulan

"Kami tentunya menyiapkan rekayasa lalu lintas. Kami melihat volume kendaraan, jika masih normal, itu seperti biasa. Namun ketika ada peningkatan, maka kami akan lakukan rekayasa agar lebih tertib," ujar Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/7/2025).

Salah satu bentuk rekayasa adalah pengalihan kendaraan dari arah Baleendah menuju Dayeuhkolot atau Jalan Moh Toha, bisa melalui jembatan lama atau Jembatan Bailey. 

Namun, jalur ini diberlakukan satu arah dan hanya diperuntukkan bagi kendaraan dengan batas maksimal berat 8 ton. mesi begitu, warga yang beraktivitas di sekitar sebelum jembatan masih diizinkan melintas.

Sementara itu, untuk kendaraan dari arah pertigaan menuju Jalan Bojongsoang, arus lalu lintas tetap dibuka dua arah. Rute ini menjadi salah satu alternatif untuk penendara menghindari kemacetan di sekitar area perbaikan.

"Terkait rekayasa, kami berharap dan mengajak masyarakat untuk melaksanakan budaya tertib berlalu lintas. Pertama, mengantre. Yang kedua, tidak melawan arah, karena itu berpotensi mencelakakan diri sendiri maupun orang lain," katanya.

Selain dua jalur utama tersebut, pengendara juga dapat menggunakan beberapa rute alternatif lain untuk menghindari titik kemacetan, khususnya di sekitar Jembatan Citarum Baru yang tengah diperbaiki.

Baca juga: Warga Tagih Janji Pemprov Jabar Perbaiki Jembatan Dayeuhkolot Bandung: Sudah Banyak Makan Korban

Pengendara roda dua ataupun roda empat bisa menggunakan jalan Radio, untuk tembus ke Sukabirus dan Bojongsoang; jalan Mengger, bisa digunakan untuk tembus ke Sukapura dan Bojongsoang; Jalan Palasari, bisa digunakan untuk tembus ke Cangkuang Kulon dan Rancamanyar.

Sedangkan jalan BBS yang tembus ke Jembatan Gantung Parung Halang dan jalan Bojong Asih yang tembus ke Jembatan Gantung Parung Halang, hanya bisa digunakan untuk pengendara roda dua saja.

"Kami bersama Dishub Kabupaten Bandung, setiap saat menempatkan personel di sana untuk memantau situasi," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved