Rojali dan Rohana Marak, Ini Pengakuan Mengejutkan Para Kawula Muda Saat Datang ke Mall

Bagi kelompok bernama rohana, mal bukan lagi soal berburu barang, tapi jadi tempat melepas penat, menikmati hiburan layar lebar, lalu pulang.

Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
NONTON DI BIOSKOP - Foto ilustrasi suasana bioskop di salah satu mal yang kini menjadi bagian dari gaya hidup rojali dan rohana. Bagi kaum rojali dan rohana saat ini ke mal bukan untuk belanja, melainkan nonton ke bioskop. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di pusat perbelanjaan yang terus beroperasi dari siang hingga malam, bukan hanya transaksi yang terjadi. 

Di sela etalase yang ditata rapi dan promo diskon yang berkedip dari layar LED, ada gerak sunyi yang belakangan makin terasa oleh para pedagang, pengunjung datang berbondong-bondong, tapi pulang tanpa belanja. Mereka disebut 'rojali'.

Namun, hari-hari ini ada pula jenis pengunjung baru yang tak kalah unik: rohana — rombongan hanya nonton. 

Bagi kelompok ini, mal bukan lagi soal berburu barang, tapi jadi tempat melepas penat, menikmati hiburan layar lebar, lalu pulang.

Rasya (21) dan Wanti (20), dua mahasiswi dari kawasan Antapani, mengaku sering ke mal hanya untuk menonton film favorit mereka. 

Hari itu, keduanya terlihat keluar dari bioskop di lantai atas Mal Ubertos sambil membawa popcorn yang belum habis.

Baca juga: Kini Sedang Marak Rojali dan Rohana, Pengamat Tekankan Pelaku Bisnis Harus Ubah Strategi

“Kadang kita datang cuma buat nonton. Habis itu pulang. Jarang banget belanja, kecuali ada yang benar-benar perlu,” ujar Rasya, saat berbincang dengan Tribunjabar, Sabtu (26/7/2025). 

Bagi mereka, menonton di bioskop menjadi cara paling praktis untuk menghilangkan stres setelah aktivitas kuliah dan tugas yang menumpuk. 

“Kalau di rumah kadang distraksi. Di bioskop lebih fokus, terus bisa sekalian quality time sama teman,” tambah Wanti.

Kebiasaan semacam ini, kata mereka, semakin sering dilakukan sejak pandemi mereda. 

“Dulu sempat nggak bisa ke mana-mana. Sekarang bisa nonton langsung, rasanya kayak healing tipis-tipis,” kata Rasya.

Ia menyebut, alasan tak berbelanja di mal sangat sederhana yaitu harga barang yang ditawarkan jauh lebih mahal dibanding e-commerce. 

"Ada fitur diskon, itu memangkas harga normal. Pengiriman kalau toko di mal itu (e-commerce) itu suka cepat sampai, kadang sehari atau dua hari sudah sampai," ujarnya. 

Baca juga: Hari Ketiga Perang Thailand dan Kamboja, Laos Jadi Tumbal Korban Salah Sasaran Tembakan

Selain itu, Rasya menyoroti berbelanja secara online tak menguras tenaga secara fisik. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved